Surabaya, Bhirawa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengukuhkan tujuh profesor baru dalam Sidang Terbuka Dewan Profesor ITS di Auditorium Research Center ITS, Kamis (6/2).
Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati dengan bangga membuka sidang pengukuhan profesor dan mengapresiasi peran para guru besar dalam mendongkrak peningkatan penelitian institusi.
“Dengan bertambahnya tujuh profesor baru ini, kita berharap kontribusi para profesor dapat memperkuat kolaborasi industri, meningkatkan pendanaan riset, dan mengangkat citra ITS di kancah internasional,” kata Rektor ke-13 ITS tersebut.
Pengukuhan dimulai dengan pembacaan orasi ilmiah oleh profesor ke-209 ITS Prof Dr Ir Eko Budi Santoso Lic Rer Reg yang berjudul Peran Ilmu Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Wilayah dalam Meningkatkan Daya Saing Wilayah.
“Elemen kunci dalam mewujudkan pembangunan wilayah adalah pembangunan infrastruktur, terutama dalam infrastruktur konektivitas, listrik, teknologi informasi dan komunikasi, serta fasilitas dasar,” ungkap guru besar dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS tersebut.
Melanjutkan pembacaan orasi, Prof Eko Setijadi ST MT PhD dari Departemen Teknik Elektro ITS menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul Penguasaan Teknologi Antena merupakan Salah Satu Kunci Kemandirian Nasional dan Kedaulatan Bangsa.
“Dengan menguasai teknologi antena, suatu negara dapat melakukan inovasi lebih cepat dan mandiri dalam mengembangkan produk dan layanan berbasis teknologi nirkabel,” kata profesor ke-210 ITS ini.
Selanjutnya, Prof Gunawan Nugroho ST MT PhD yang merupakan profesor ke-211 ITS memaparkan orasi ilmiahnya yang berjudul Penerapan Perpindahan Panas Konveksi: Tantangan untuk Kemandirian Industri ke Depan.
“Perpindahan panas memiliki peran penting dalam banyak proses industri, energi panas yang tidak digunakan dapat dimanfaatkan kembali untuk penghematan energi,” papar guru besar Departemen Teknik Fisika ITS tersebut.
Sementara itu, orasi ilmiah dilanjutkan oleh Prof Dr Hendro Juwono MSi dari Departemen Kimia ITS yang membahas tentang Degradasi Plastik dengan Co-Reaktan Minyak Biomassa Nyamplung, CPO, WCO Menjadi Biofuel sebagai Solusi Masalah Lingkungan dan Energi.
“Penggunaan kombinasi biomassa dan limbah plastik dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung pengembangan ekonomi sirkular,” tutur profesor ke-212 ITS ini.
Berikutnya, Prof Ir Hera Widyastuti MT PhD yang dikukuhkan sebagai profesor ke-213 ITS membawakan orasi ilmiah berjudul Model of Queuing in the Railway Level Crossings.
“Penelitian ini menghadirkan kebaruan dengan mengembangkan model prediktif berbasis data untuk mengukur dan menganalisis dampak frekuensi kereta api terhadap lalu lintas jalan raya,” ucap profesor ITS dari Departemen Teknik Sipil tersebut.
Dilanjutkan dengan Prof Mas Irfan Purbawanto Hidayat ST MSc PhD yang mempresentasikan orasi ilmiahnya berjudul Perkembangan dan Peran Disiplin Komputasi Material: dari Geometri hingga AI, dan dari Energi hingga Green Economy.
Saat ini, menurut profesor ke-214 ITS ini, kontribusi perkembangan komputasi material dapat dilihat dari peningkatan akurasi dan efisiensi penanganan masalah. “Juga integrasi solusi model dengan machine learning serta integrasi alur kerja dalam penemuan dan inovasi di bidang material,” kata guru besar dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi tersebut.
Menutup orasi ilmiah, Prof Dr Muhammad Rivai ST MT memaparkan tentang Peran Teknologi Electronic Nose sebagai Inovasi Masa Depan dalam Evaluasi Kualitas. “Dengan pendekatan berbasis kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, teknologi e-nose telah dikembangkan mencakup identifikasi aroma makanan, analisis penyakit melalui sampel urin dan udara pernapasan, serta robot pencari kebocoran gas,” kata profesor ke-215 ITS dari Departemen Teknik Elektro itu. [ant.ren.wwn]