33 C
Sidoarjo
Saturday, September 21, 2024
spot_img

Inovasi Pembelajaran Diferensiasi Tunjukan Kota Malang Makin Inklusif


Kota Malang, Bhirawa
Inovasi pelayanan publik yang optimal dan inklusif menjadi sebuah keharusan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang melalui SMPN 2 Kota Malang mengembangkan sebuah terobosan pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus dengan mengusung nama Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (SIMBA ASIA).

Hal serupa juga dilakukan SMPN 13 Kota Malang yang memberi atensi khusus bagi siswa istimewa dengan mengembangkan metode pembelajaran bertajuk Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (NASI TIGA BERAS). Kedua inovasi pembelajaran ini merupakan jawaban atas kebutuhan pembelajaran diferensiasi bagi siswa istimewa.

Penerapan kedua metode itu berkiblat pada kurikulum nasional yakni Merdeka Belajar yang diharapkan bisa melayani anak spesial sehingga bisa tumbuh secara optimal. Bisa dikatakan SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS dengan semangat pendidikan inklusifnya menjadi sebuah implementasi Merdeka Belajar yang lahir untuk menciptakan pembelajaran berkualitas dengan disesuaikan kebutuhan dan kondisi siswa.

Menurut Kepala SMPN 2 Kota Malang, Riatiningsih SPd MM, inovasi SIMBA ASIA mulai diterapkan sejak tahun 2023. Diungkapkannya, setelah melakukan asesmen terhadap peserta didik yang hasilnya teridentifikasi 17 anak istimewa yang membutuhkan pendampingan khusus.

“Siswa istimewa ini memiliki kebutuhan yang berbeda-beda karena terdiagnoasa tunagrahita, slow learner, gangguan belajar spesifik, intellectual disability, dan underachiever. Akibatnya, siswa ini mengalami hambatan akademis dan mental sehingga belum bisa mandiri dan belum memiliki keterampilan hidup,” tuturnya.

Berita Terkait :  Dirjen Kementerian ESDM RI Sebut Peran Penting Anak Muda Selamatkan Bumi

Ditambahkan dia, Inovasi SIMBA ASIA ini hadir untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan potensi siswa istimewa melalui pembelajaran berdiferensiasi dan bermakna untuk menjadi pribadi mandiri.

Ria panggilan akrabnya menerangkan, dalam inovasi SIMBA ASIA ada dua pendekatan yang digunakan, yakni pembekalan kemandirian dan adanya Sahabat Siswa. Dalam pembekalan kemandirian, siswa diberi pelatihan melakukan kegiatan yang bagi orang normal merupakan sebuah hal sederhana namun sulit dilakukan bagi mereka yang berkebutuhan khusus seperti memasang kancing, menjahit sederhana, menggoreng telur, bahkan menyeterika.

Melalui SIMBA ASIA, SMPN 2 Kota Malang juga melibatkan peserta didik lain untuk berempati kepada rekannya yang berkebutuhan khusus dengan menjadi Sahabat Siswa. Mereka direkrut tanpa diberi tahu siapa teman-teman spesialnya.

“Sahabat Siswa ini memberikan pendampingan sebaya untuk membantu fasilitasi kemampuan adaptasi dan sosial. Mereka mendampingi teman-temannya yang biasanya menyendiri, malu, atau sering dibully. Karena anak – anak spesial itu biasanya sifatnya seperti itu,” terang Ria.

Ria menyebutkan secara garis besar tidak ada perbedaan materi pembelajaran yang diberikan pada siswa inklusi dan reguler. Namun demikian, tenaga pendidik siap memberikan diferensiasi pembelajaran. Dalam SIMBA ASIA diterapkan prinsip 4P (Penyesuaian, Penyederhanaan, Penghilangan, dan Penggantian).

Awalnya dalam penerapannya, awalnya pihak sekolah mengalami kendala terutama untuk memberi pemahaman kepada para orang tua siswa, karena ada sebagian yang tidak menerima anaknya termasuk istimewa. Pihak sekolah pun terus memberi pengertian sehingga kini dukungan terus mengalir dari orang tua untuk pelaksanaan program itu.

Berita Terkait :  Jurusan Teknik Informatika–ITATS Berikan Bantuan bagi UMKM WINGKO LA Lamongan

Alhasil, pasca penerapan SIMBA ASIA di SMPN 2, 82% siswa istimewa mampu mencapai rata-rata nilai akademik >80, padahal sebelumya hanya 20% siswa yang mencapai kriteria tersebut. Sebelumnya hanya 15% guru yang mampu menerapkan pembelajaran diferensiasi, kini naik drastis menjadi 73%.

Sedangkan tentang inovasi NASI TIGA BERAS, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Guru BK SMPN 13 Kota Malang Sinthian Susan MP mengungkapkan, gagasan ini sudah muncul sejak tahun 2022. NASI TIGA BERAS merupakan sebuah inovasi pembelajaran kontekstual dan kewirausahaan bagi siswa istimewa.

Tak hanya memberikan materi yang dikaitkan dengan situasi kewirausahaan, namun juga melatih siswa untuk menghasilkan produk. Contoh, sekolah memberikan keterampilan membuat telur asin juga beternak ayam ras. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri para siswa inklusi bahwa mereka juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.

Bagaimanapun keadaannya, pasti mereka punya potensi di bidangnya. Mereka berhak mendapat pendidikan tanpa perbedaan. Berbekal asesmen diagnostik non-kognitif berupa tes psikologi serta identifikasi bakat dan minat terhadap siswa inklusi.

“Kami menciptakan Program Pelayanan NASI TIGA BERAS yang bertujuan menggali potensi kemampuan wirausaha siswa inklusi. Harapannya keistimewaan mereka tidak menjadi hambatan untuk lebih inovatif dan makin peraya diri, khususnya dalam berwirausaha,” terangnya.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana SE MM mengatakan, tidak bisa dipungkiri kini memang banyak siswa istimewa yang menuntut ilmu di sekolah reguler. Maka Dinas Pendidikan berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan kepada semua siswa tanpa membedakan kondisinya di tengah keterbatasan guru pendamping khusus (GPK). Karenanya dibutuhkan kreativitas dari pihak sekolah dan guru agar siswa istimewa juga dapat terlayani dalam proses belajar.

Berita Terkait :  Bupati Siap Gelar Situbondo Ethnic Festival Tahun 2025 Lebih Meriah

Suwarjana menyebut, SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS sejatinya merupakan hasil replikasi inovasi Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti) SMPN 10 Kota Malang yang mendapatkan penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Klaster Pemerintah Kota Tahun 2023 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). [mut.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img