32 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Inovasi Lapak UMKM Kota Madiun Masuk 10 Besar Penilaian SDGs I-SIM for Cities 2024


Kota Madiun, Bhirawa
Lapak UMKM Kota Madiun kembali mengantarkan Pemkot Madiun untuk selangkah lagi meraih penghargaan skala nasional. Yakni, dalam penilaian Sustainable Development Goals (SDGs) I-SIM for Cities 2024 yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Dari 96 kota di Indonesia yang mengikuti penilaian, Kota Madiun masuk dalam jajaran 10 besar dan dinilai secara langsung oleh tim verifikasi lapangan dari PT Surveyor Indonesia. Kamis (29/8)yang datang ke Kota Madiun. Didampingi Bapelitbangda dan stakeholder terkait, mereka mendatangi lapak UMKM untuk melihat kondisi secara riil inovasi unggulan Kota Madiun untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19 itu. Lapak UMKM yang dikunjungi berada di Kelurahan Kelun, Nambangan Lor dan Demangan. Tim verifikasi juga melakukan wawancara dengan pedagang setempat.

Kepala Bapelitbangda Kota Madiun, Suwarno menuturkan bahwa lapak UMKM menjadi inovasi yang tepat dalam penilaian SDGs I-SIM for Cities 2024 ini. Sebab, telah memenuhi empat indikator penilaian.

“Yang pertama, supporting anggaran dari APBD. Pembangunan 32 lapak UMKM di 27 kelurahan ini memang salah satunya didukung dari APBD,” ujarnya.

Kemudian, indikator kedua yaitu adanya kolaborasi dalam pembangunan maupun pengelolaan lapak UMKM dari perusahaan di Kota Madiun. Dalam hal ini, Kota Madiun juga mendapatkan dukungan salah satunya dari PT INKA (Persero).

Indikator ketiga yakni pembangunan lapak UMKM memberikan dampak bagi masyarakat. Hal ini sudah terbukti selama pandemi Covid-19 lapak UMKM berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat. Apalagi, lokasinya tersebar di seluruh wilayah Kota Madiun. Sehingga, dampak yang dirasakan lebih merata.

Berita Terkait :  Tumbuhkan Rasa Empati, Tim KKN Mahasiswa Umaha Ajarkan Bahasa Isyarat

Selain itu, Pemkot Madiun mengeluarkan kebijakan bagi ASN untuk membeli di lapak UMKM yang terpantau dari aplikasi khusus sehingga operasional lapak dapat terus berjalan. Tak hanya itu, lapak UMKM juga memiliki fungsi yang lebih luas dalam penekanan Stunting di Kota Madiun. Yakni, melalui program Warung Stop Stunting (WSS) dengan menggandeng pedagang di lapak untuk memberikan makanan sehat dan bergizi seimbang bagi ibu hamil maupun balita.

Selanjutnya, indikator terakhir yaitu program sudah berjalan lebih dari 2 tahun. Tentunya, syarat ini telah terpenuhi karena lapak UMKM telah dibangun sejak 2021. ”Sehingga, sudah lebih dari 2 tahun di 2024 ini,” imbuhnya.

Suwarno berharap, dalam penilaian SDGs I-SIM for Cities tahun ini Kota Madiun bisa meraih hasil terbaik. Apalagi, pada 2022 lalu Kota Madiun berhasil menempati urutan ke-16 dari 70 kota di Indonesia yang mengikuti penilaian ini. ”Targetnya tentu bisa peringkat satu,” ungkapnya. [dar.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img