27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Inflasi Jatim Capai 2,69 Persen, Harga Emas Perhiasan dan Beras Jadi Pendorong Utama


Pemprov, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat tingkat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) pada Oktober 2025 sebesar 2,69 persen. Kenaikan harga terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama dipicu oleh naiknya harga emas perhiasan, beras, dan bahan pangan lainnya.

Kepala BPS Jatim melalui Statistisi Ahli Madya, Debora Sulistya Rini menjelaskan, inflasi tersebut menunjukkan adanya tekanan harga dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,14 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 13,43 persen. Kedua kelompok ini menjadi kontributor terbesar terhadap inflasi tahunan dengan andil masing-masing 1,13 persen dan 0,90 persen.

“Beras, daging ayam ras, telur ayam, serta cabai merah masih menjadi penyumbang utama inflasi di Jawa Timur. Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan memberikan dampak signifikan terhadap laju inflasi Oktober ini,” ujarnya dalam rilis resmi, Senin (3/11).

Selain dua kelompok utama tersebut, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok pengeluaran lainnya, yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,84 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,34 persen, kesehatan sebesar 1,87 persen, transportasi sebesar 0,79 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,09 persen, pendidikan sebesar 1,71 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,43 persen.

Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi 0,55 persen, akibat turunnya harga telepon seluler dan laptop/notebook.

Berita Terkait :  Cagub Jatim Risma Ajak Warga Jaga Kelestarian Laut dan Bahas Ekonomi

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y antara lain emas perhiasan, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, mobil, serta nasi dengan lauk.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain bawang putih, cabai rawit, angkutan udara, pisang, ikan mujair, tomat, dan sabun detergen bubuk.

Untuk inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m), Jatim mencatat kenaikan 0,30 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sebesar 1,98 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi bulanan adalah emas perhiasan, telur ayam ras, dan cabai merah, sedangkan komoditas penekan inflasi bulanan adalah cabai rawit dan daging ayam ras.

Dari 11 kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, seluruhnya mencatat inflasi tahunan. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 3,47 persen dengan IHK 112,75, sedangkan terendah di Kabupaten Gresik sebesar 2,16 persen dengan IHK 107,21.

Disisi lain, Debora menyampaikan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi tertinggi, naik 4,14 persen dibanding Oktober 2024. Kenaikan terbesar terjadi pada subkelompok makanan sebesar 4,34 persen. Komoditas penyumbang inflasi utama dalam kelompok ini antara lain beras (andil 0,25%), daging ayam ras (0,15%), telur ayam ras dan bawang merah (masing-masing 0,12%), serta cabai merah (0,11%).

Sementara kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat lonjakan hingga 13,43 persen, terutama karena kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,81 persen.

Berita Terkait :  Pastikan Kebenaran Informasi, Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat dan Konsumen WASPADA HOAX

Di sisi lain, kelompok pendidikan mengalami inflasi 1,71 persen, dipengaruhi oleh naiknya biaya akademi/perguruan tinggi, bimbingan belajar, dan sekolah dasar.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga naik 1,34 persen, disebabkan peningkatan tarif bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah.

Meski inflasi menunjukkan tren kenaikan, BPS menilai kondisi Jawa Timur masih terkendali karena berada di bawah batas atas target nasional inflasi 3±1 persen. Pemerintah daerah diimbau tetap mewaspadai gejolak harga bahan pangan menjelang akhir tahun, terutama pada komoditas strategis seperti beras, cabai, dan telur ayam. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru