Sidoarjo, Bhirawa
Para pelaku usaha industri tas kulit yang ada di Kecamatan Tanggulangin kini tengah berupaya bangkit, setelah terdampak dari pengaruh sosial ekonomi pandemi Covid 19. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, saat menerima kunjungan dari Brunei Darussalam Indonesia Friendship Association (Brudifa), di Gedung Workshop Industri Kecil Menengah di Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, lalu (25/2) kemarin.
Mimik mengatakan, Pemkab Sidoarjo akan berkomitmen untuk terus mendorong pelaku UMKM Sidoarjo, sehingga bisa semakin maju dan mampu bersaing di pasar global. Kehadiran Brudifa sangat diapresiasi, diharapkan bisa membuka peluang kerja sama yang lebih erat antara Sidoarjo dan Brunei Darussalam, khususnya dalam pengembangan industri UMKM kedua negara.
Di sela-sela kunjungan Brudifa, Mimik turut serta dalam sesi siaran langsung (live) TikTok milik salah satu pelaku usaha. Mimik berharap bisa ikut mendukung pemasaran digital yang kini dilakukan pelaku UMKM. Dan para konsumen tak perlu jauh-jauh ke Singapura atau Paris untuk belanja tas kulit dengan kualitas jempolan. Sebab di Kabupaten Sidoarjo pun ada sentra pembuatannya. Bahkan mutunya tak kalah dengan merek – merek internasional sekelas Louis Vuitton dan Celine.
Sementara itu, Sugeng Hariyadi, salah satu perajin, kualitas barang di sini boleh diadu di pasar internasional. Bahannya terbuat dari kulit sapi dan domba berkualitas. Ada yang kelas satu, ada yang kelas dua. Kulit-kulit itu didatangkan dari Magetan dan Surabaya. Selain bahan, keterampilan pembuatnya untuk memproses produk-produk kulit tak perlu diragukan. Ini menjadi faktor penting yang membikin tas, dompet, dan ikat pinggang punya kualitas layak adu. [kus.fen]


