Door stop dialektika demokrasi bertajuk “Mencermati Hasil Sidang ke-2 IPPP”, di Jakarta Kamis siang (1/8/2924).
Jakarta, Bhirawa.
Indonesia perlu segera membuka Konsulat Jederal Republik Indonesia (KJRI) di negara negara kepulauan Pasifik yang masuk anggota IPPP (Indonesia Pasific Parliamentary Partnership). Ada 16 negara di kepulauan Pasifik dan 13 negara telah datang mengikuti gelaran Sidang ke 2 IPPP yang telah diselenggarakan di Indonesia beberapa hari lalu.
“Indonesia baru memiliki 3 KJRI di negara kepulsuan Pasific. Yakni KJRI Fiji, KJRI di Papua Nugini dan KJRI di Selandia Baru. Keberadaan KJRI tersebut selain bisa meningkatkn hubungan baik juga untuk memperoleh support pada kedaulatan kita khususnya di Papua,” ungkap Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Putu Supadma Rudana, dalam door stop usai menjadi nara sumber dalam dialektika demokrasi bertajuk “Mencermati Hasil Sidang ke-2 IPPP”, Kamis siang (1/8/2924).
Nara sumber lain, pengamat Hubungan Internasional dari UNPAD Teuku Rezasyah dan praktidi media John Andi Oktaveri.
Menurut Putu Supadma, Parlemen sudah melakukan perannya, kini giliran pemerintah lah untuk meng implementasikannya. Political will dan komitmen politik dari pemerintah akan memuluskan hubungan baik dengan negara negara kepulauan Pasifik.
Menurut Teuku Rezasyah, meskipun negara negara di kepulauan Pasifik itu negara kecil kecil, namun di PBB punya pengaruh. Pemerintah harus bekerjasama dengan IPPP untuk membangun keluarga besar kepulauan Pasifik keluarga besar Melanesia.
“Dengan keluarga besar Melanesia ini, Indonesia bisa saja menjadi sponsor festifal musik di TV dll. Bagaimana pun negaranegara kepulauan Pasifik adalah saudara terdekat kita, Indonesia,” tandas Teuku Rezasyah. (ira.hel).