Seiring dengan pesat dan masifnya perkembangan teknologi dan informasi yang sulit dibendung, persoalan sumber daya manusia (SDM) biasanya menjadi penyerta yang sulit untuk dihindari. Oleh sebab itu, membangun SDM yang berdaya saing dan memiliki jiwa nasionalisme kuat di era saat ini mutlak perlu terhadirkan guna membentengi generasi muda dari pengaruh negatif yang mampu merusak karakter anak bangsa. Salah satu, upaya mendasar yang perlu dilakukan adalah mengimplementasi sejak dini pendidikan karakter di setiap rumah tangga dan lembaga pendidikan.
Pendidikan karakter di Indonesia perlu dimulai sejak dini dengan mengajarkan nilai-nilai moral pada anak-anak di sekolah dasar. Oleh karena itu, mendorong agar penanaman nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti perlu dilakukan sejak dini. Sehingga dapat memperkuat fondasi karakter anak bangsa, sejak di keluarga hingga lembaga pendidikan. Pendidikan karakter juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan generasi yang berkarakter kuat, berkualitas dan bermoral baik.
Oleh sebab itu, sudah semestinya semua pihak mampu mendorong agar penanaman nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti dilakukan sejak dini guna memperkuat fondasi karakter anak bangsa, sejak di keluarga hingga lembaga pendidikan. Selain itu, orang tua dan guru idealnya mampu menyampaikan pesan moral terhadap satu peristiwa. Baik di rumah atau pun di sekolah. Penerapan sikap jujur, saling menghormati, dan budi pekerti yang baik terhadap sesama manusia dalam keseharian menjadi dasar bersosialisasi di masyarakat. Sehingga hal ini mampu menginspirasi semua pihak, termasuk generasi penerus bangsa.
Selain itu, orang tua dan guru idealnya mampu menyampaikan pesan moral terhadap satu peristiwa. Baik di rumah atau pun di sekolah. Sikap jujur, saling menghormati, dan budi pekerti yang baik terhadap sesama manusia dalam keseharian menjadi dasar bersosialisasi di masyarakat. Sehingga hal ini mampu menginspirasi generasi penerus bangsa. Negara juga harus hadir dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan karakter SDM nasional. Hal ini diharapkan mampu membentengi setiap anak bangsa dari gempuran nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai kebangsaan dan budaya.
Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang