26 C
Sidoarjo
Saturday, April 26, 2025
spot_img

Imam Besar Masjid Al Akbar Serukan Hati Bersih di Halal Bihalal YPTA Surabaya 2025


Surabaya, Bhirawa
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 menggelar Halal Bihalal 1446 H Jumat, (11/4) di gedung R. Soeparman Hadi Pranoto Lt. 9 Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya. Mengusung tema “Dengan Hati yang Bersih, Kita Satukan Tekad untuk Indonesia Tangguh”, acara untuk mempererat tali silaturahmi ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar YPTA Surabaya, termasuk para guru, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan YPTA Surabaya.

Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan selama perjalanan kerja bersama. “Atas nama pengurus, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan mitra kerja. Mungkin selama bekerja sama, kami belum bisa memuaskan semua pihak. Mohon maaf atas kekurangan kami dalam melayani Bapak-Ibu sekalian,” tuturnya.

Ia mengajak seluruh civitas untuk terus menjaga semangat kerja dan kebersamaan, tanpamengejar hal-hal yang semu.J. Subekti juga optimis bahwa kehadiran para tokoh agama dan dukungan semua pihakakan membawa kemajuan bagi seluruh lembaga di bawah naungan YPTA, termasuk Untag Surabaya, SMPTAG Surabaya dan SMATAG Surabaya.

Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Muzzaky Al Hafidz, M.Ag., Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya sekaligus Imam Besar Masjid Islamic Raya Jawa Timur.

Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa Ramadhan bukanlah sekadar seremonial, melainkan proses pembentukan hati dan spiritualitas. “Yang digarap oleh Ramadhan adalah hati. Kalau hati bersih, pikiran akan jernih. Apa pun profesinya, bila hatinya bersih, maka hidupnya akan aman dan tenang,” ujarnya.

Berita Terkait :  Presidium IKA UPN Veteran Jatim dan IKA Se Fakultas UPN Veteran Jatim Pernyataan Sikap Netralitas dalam Pilkada 2024

Menurutnya, hati yang bersih adalah fondasi keimanan yang kuat, yakni tidak berburuk sangka pada siapa pun, mampu memaafkan, dan menumbuhkan kasih sayang dalam kehidupan.

“Silaturahmi bukan sekadar bertemu dan berjabat tangan. Silaturahmi adalah memaafkan,menghapus benci dan dendam, serta menghadirkan cinta kasih,” tegas pria kelahiran Gresik itu.

Seorang Dewan Hakim MTQ Nasional tersebut juga menegaskan bahwa hidup yang tulus karena Allah tidak akan membuat seseorang merasa bosan atau lelah, karena nilai tertinggi dalam hidup adalah ketulusan, bukan penilaian dari manusia.

“Orang yang hidup karena Allah tidak akan pernah bosan dan capek. Ketulusan tak bergantung pada manusia, tapi bersandar pada Tuhan,” jelasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama dan saling bermaafan antar hadirin, sebagai bentuknyata dari semangat Halal Bihalal, menyucikan hati dan memperkuat kebersamaan. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru