24 C
Sidoarjo
Saturday, January 11, 2025
spot_img

Ikuti Bedah Tafsir Al Jailani, Khofifah: Kesempatan Berharga Dalami Ilmu Alquran dari Cicit Syekh Abdul Qadir Jailani

Surabaya, Bhirawa
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya kembali menggelar Kajian Tafsir Al Jailani yang  kali ini membahas Surat Al-Baqarah Ayat 74 dengan menghadirkan langsung ulama besar, Syaikh Assayyid Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al Jailani, Jumat (11/1/2025) malam.

Syaikh Fadhil yang mentahqiq tafsir Al Jailani setelah tersimpan di perpustakaan Vatikan selama 800 tahun. Komplit 30 juz manuscript tafsir ini beliau temukan. Kemudian diteliti dan dikaji selama tiga puluh tahun dan saat ini telah ada terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Ulama asal Istambul Turki  tersebut sengaja didatangkan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Khofifah Indar Parawansa karena beliau sedang muhibah di Indonesia agar masyarakat Jatim mendapatkan kesempatan mendapatkan siraman ilmu  secara langsung dari cicit Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.

Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Jatim antusias mengikuti pengajian ini. Tak hanya itu, siaran langsung melalui kanal digital Masjid Nasional Al Akbar juga diikuti oleh lebih dua juta masyarakat dalam dan luar negeri.

Dalam pengajiannya, Syekh Fadhil membuka penjelasannya dengan menjelaskan tafsir Jailani khususnya membedah Al Quran Surat Al Baqoroh Ayat 74. Ia menjelaskan tentang sifat Bani Israil yang keras hatinya sehingga menutup hidayah dari Allah.

“Kerasnya bani Israil lebih ditekankan pada kerasnya hati. Kerasnya hati Bani Israil karena kesombongan yang kemudian membuat hatinya keras dan membatu. Hati yang lentur adalah hari yang takut pada Allah. Hati yang lentur itulah  hati yang mudah dapat hidayah,” jelasnya.

Berita Terkait :  Undang Wakil Menteri Kesehatan, Komite III DPDvRI Bahas Layanan Tenaga Kesehatan, Stunting hingga BPJS

Dalam ayat ini, ditafsirkan bahwa Allah memberi permisalan bahkan sebuah batu lebih baik dari hati Bani Israil. Ketika bebatuan bisa dilenturkan ketika mendapatkan tetesan air secara terus menerus, hal ini tidak bisa terjadi pada hati Bani Israil.

“Kerasnya hati bani Israil tidak bisa lentur meski sudah dialiri sungai kemakrifatan dan keilmuan yang berasal dari lisan nabi nabi Allah,” terang Syekh Fadhil.

“Ketika batu saja bisa pecah baik karena faktor dorongan dari dalam atau dari luar, maka tidak demikian dengan hatinya Bani Israil. Hatinya bani Israil tidak bisa melentur meski disentuh dari dalam maupun dari luar saking kerasnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa kajian tafsir bersama Syaikh Assayyid Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al Jailani, sudah berlangsung selama 12 kali.

Kegiatan ini menjadi momen berharga untuk mendalami tafsir Al-Qur’an sekaligus memperbanyak siraman ilmu untuk mendalami Alquran warga masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur.

“Kajian ini insya Allah sudah masuk yang ke 12. Memang sejak awal kami meminta Syekh Fadhil memulai kajian dari awal surat Al Fatehah. Makanya hari ini baru masuk surat Al Baqoroh ayat 74,” kata Khofifah.

Ditegaskan Khofifah, antusias jamaah mengikuti pengajian ini bisa dilihat tidak hanya dari yang datang ke Masjid Nasional Al Akbar saja. Melainkan juga yang mengikuti pengajian secara online.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Mojokerto Ajak ASN dan Wali Murid Antar Anak di Hari Pertama

Pihaknya optimistis melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan penguatan keilmuan dan diikuti kemanfaatan dan keberkahan ilmu yang didapatkan dari pengajian tafsir bersama Syekh Fadhil ini.

“Warga Indonesia ini adalah masyarakat yang sering baca manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani r.a.  dan meneladani perilaku beliau,” kata Khofifah.

Termasuk keteladanan Syekh Abdul Qadir Jailani yang memberi makan gratis pada fuqoro dan dhuafa dua kali sehari. Keteladanan tersebut telah dilakukan selama  lebih 800 tahun hingga saat ini. Hal tersebut saat ini menjadi salah satu referensi Presiden RI Prabowo Subianto melalui program Makan Bergizi Gratis.

“Apa yang dilakukan Pak Presiden Prabowo ternyata salah satu referensinya adalah apa yang dilakukan Syekh Abdul Qadir Jailani. Hal itu beliau sampaikan saat pertemuan dengan kami beberapa waktu lalu sebelum dilantik,” kata Khofifah.[tam]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img