Sidoarjo, Bhirawa.
Kondisi pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Notopuro Sidoarjo, naik turun. Bila tidak musim orang sakit, tempat tidurnya yang berjumlah 45 itu nganggur. Tetapi apabila musim orang sakit, tempat tidurnya penuh dengan pasien.
Yang terjadi pada Jum at (20/12) akhir pekan lalu, 45 tempat tidur atau bednya itu full penuh dengan pasien. Karena sedang banyak orang yang sakit. Yang diderita bermacam-macam. Tidak hanya pasien dari Sidoarjo saja, tetapi juga ada dari Pasuruan.
Plt Direktur RSUD RT Notopuro, dr Atok Irawan SpP, langsung mengunjungi dan melihat kondisi pasien-pasien yang berada di IGD.
“IGD Full, sampai ada 13 pasien yang stagnan untuk bisa dirawat di ruang rawat inap. Mereka masih harus nunggu pasien rawat inap pulang,” ujar dr Atok Irawan SpP, disela-sela mengunjungi pasien yang dirawat di IGD.
Meskipun kondisi IGD sedang full, namun pasien tetap dirawat didalam ruangan IGD. Mereka tidak sampai antri diluar ruangan IGD. Menurut dr Atok, untuk menambah bed di IGD, tentu yang perlu dipersiapkan adalah masalah anggaran, SDM dan sebagainya.
Ketika di IGD, dr Atok Irawan, sempat memberikan semangat kepada pasien dan tenaga kesehatan yang ada di IGD. Kepada pasien, dr Atok memberikan semangat dan hiburan untuk meningkatkan imunitas dari pasien.
Dr Atok sekaligus melakukan Jumat Berkah, dengan membagikan makanan untuk para pasien di IGD. Banyak pasien merasa senang dengan kunjungan langsung pimpinan RSUD Notopuro tersebut. Karena pasien merasa ada yang memperhatikan, juga menjadi kenal dengan Pimpinan RSUD Notopuro.
Kepada para petugas kesehatan, dr Atok juga menyampaikan pesan, meskipun kondisi IGD sedang sangat banyak pasien, namun prosedur pelayanan tetap harus dilaksanakan sesuai SOP.
“Pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan,” pesannya yang sempat disampaikan kepada petugas kesehatan ketika di IGD. Dr Atok berharap semoga di Kabupaten Sidoarjo tidak banyak orang sakit.
Karena menurutnya, program Kemenkes RI kedepan, adalah mengutamakan kegiatan Skrining kesehatan yang akan digencarkan supaya tidak banyak orang sakit.
Untuk melayani pasien, di Kabupaten Sidoarjo menurutnya memang harus banyak menambah rumah sakit. Saat ini sudah berjalan rumah sakit Sidoarjo barat (Sibar). Itu menurutnya sangat bagus, agar pelayanan pasien tidak menumpuk pada RSUD Notopuro saja.
Dirinya menyampaikan pada tahun 2025, Pemkab Sidoarjo juga akan mendirikan RSUD di wilayah kecamatan Sedati. Agar pelayanan kesehatan rumah sakit Pemerintah tidak hanya ada di tengah kota, tetapi juga ada di daerah pinggiran Kabupaten Sidoarjo.
“Saat ini sudah ada pelayanan kesehatan di Rumah sakit Sidoarjo barat, tetapi kadang masih ada juga rujukan pasien dari sana,” ucapnya.
Persiapan IGD RSUD Notopuro Sidoarjo menghadapi malam tahun baru 2025, dr Atok, mengaku tidak ada persiapan spesial. Sebab kebutuhan SDM, logistik, Sarpras dan penunjang lainnya sudah disiapkan. [kus.dre]