25 C
Sidoarjo
Thursday, January 30, 2025
spot_img

Hujan, Jeda Ekonomi

Perekonomian grass-root terancam semakin merosot, bersamaan dengan musim hujan. Bahkan semakin memuncak, pada 60 hari terakhir. Curah hujan deras sampai 3000 milimeter. Suasana ke-iklim-an hampir selalu menjadi periode jeda perekonomian tingkat grass-root. Khususnya petani, dan nelayan, akan mengalami kemerosotan penghasilan. Ribuan hektar sawah terendam, harus tanam ulang. Serta nelayan jeda melaut karena ombak tinggi.

Saat ini, program MBG (Makan Bergizi Gratis) bisa pula disalurkan kepada rakyat paling bawah, yang susah mencari makan. Hasil panen aneka ragam hortikultura (sayur dan buah-buahan) tidak menggembirakan. Begitu pula nelayan, tidak bisa melaut jauh karena khawatir terjebak badai. Pada jeda perekonomian kerakyatan, diperlukan fasilitasi pemerintah dengan program karitatif. Terutama kredit pinjaman lunak (bunga 2%) untuk kalangan usaha mikro dan ultra mikro (UMUM).

Petani (rata-rata dengan lahan sekitar 0,5 hektar), dan nelayan dengan kepal 3 GT, biasa jeda nafkah pada puncak musim hujan. Seluruh permukaan tanah terguyur hujan dengan intensitas lebih besar. Sampai berbagai area di beberapa daerah dalam status darurat bencana hidro-meteorologi, berupa banjir dan tanah longsor. Di Pekalongan Jawa Tengah, korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi tercatat sebanyak 25 orang.

Duka nestapa juga terjadi pada awal puncak musim hujan, di Sumatera Utara, jumlah korban jiwa mencapai 31 orang. Terutama akibat banjir dan tanah longsor di Sibolangit, dengan korban jiwa 12 orang. Kawasan cagar alam yang indah di Deli Serdang, kini nampak “berantakan.” Kebun kopi, teh, dan tanaman sayur, hancur tergerus longsor. Ratusan hektar sawah ladang dan kebun dipastikan puso (gagal panen).

Berita Terkait : 

Pada kawasan lain area pesisir, warga masyarakat kehilangan harta benda (hasil ladang) karena bencana hidrometeorologi. Sudah banyak tambak (di Jawa Timur), dan kolam ikan di Jawa Barat, disapu hanyut-kan banjir. Serta di kawasan perbukitan, banyak tanaman hortikultura terendam air hujan. Terutama jenis buah-buahan, dan sayur (sawi, kol, tomat, dan kentang), sangat rentan air. Musim petik buah dipastikan tidak menggembirakan. Bahkan cenderung merugi.

Merosotnya perekonomian, ditandai dengan banjir “periodik” rutin Jakarta. Meliputi 52 RT, dan 22 ruas jalan. Berdasar prakiraan BMKG, sekitar 67% wilayah Indonesia berpotensi mengalami curah hujan lebih dari 2.500 milimeter per-tahun. Bahkan beberapa wilayah memiliki curah hujan menembus 5 ribu milimeter per-tahun. Seantero pulau Jawa, pesisir, dan jalur Tengah, sudah dikepung banjir.

Saat ini suasana di perkampungan nelayan pantai utara Jawa Timur, lebih ramai. Pantai dipadati perahu yang ditambatkan. Begitu pula kapal tongkang juga berlindung di balik perbukitan pulau, menghindari hantaman ombak. Di berbagai pelabuhan nampak berjajar kapal barang menunda perjalanan. Syahbandar memiliki kewenangan mutlak menghentikan operasional seluruh moda transportasi laut. Pada masa kini, badai dan ombak tinggi, selalu bisa diprediksi. Sehingga bisa dihindari.

Di seantero negeri, kewaspadaan iklim “dikawal” oleh BMKG. Diharapkan tidak ada lagi nelayan terjebak cuaca ekstrem. Masyarakat yang tidak dapat mengusahakan nafkah berhak memperoleh bantuan sesuai UU Penanggulangan Bencana. Juga diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana. Terdapat pemberian modal usaha. PP dalam pasal 27 ayat (1), dinyatakan, “Pinjaman lunak untuk usaha produktif diberikan kepada korban bencana yang kehilangan mata pencaharian.”

Berita Terkait :  Peternak Buang Susu

Pemerintah (dan daerah) seyogianya mulai menggencarkan bantuan pangan langsung kepada masyarakat pedesaan yang rawan bencana. Serta memberi keringanan, dan kemudahan kredit usaha. Sekaligus bisa menunda cicilan utang petani dan nelayan.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru