Kota Batu, Bhirawa.
Hujan itensitas tinggi yang masih kerab terjadi di Kota Batu mengakibatkan kondisi tanah menjadi labil. Hal ini menuntut warga untuk selalu waspada agar terhindar dari bencana tanah ambles maupun tanah longsor. Dalam catatan BPBD Kota Batu dalam dua hari terakhir terjadi tanah ambles dan tanah longsor di beberapa titik berbeda.
Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan hujan deras yang terjadi di kota ini pada Selasa (21/1) diduga menjadi pemicu terjadinya bencana alam di beberapa titik. Bencana pertama terjadi di Jl Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
“Di lokasi ini terjadi tanah ambles di titik yang merupakan pemukiman warga,” ujar Agung, Rabu (22/1).
Ia menjelaskan bahwa tanah ambles ini terjadi karena adanya saluran pembuangan yang bocor. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pengikisan lapisan tanah secara perlahan.
Pengikisab ini akhirnya menyebabkan terbentuknya lubang dengan dimensi panjang 10 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman sekitar 3 meter. “Dengan kejadian ini mengakibatkan rumah milik Bapak Rusdianto dan Ibu Mistin yang ada di sekitar lokasi menjadi rawan ambles,” jelas Agung.
Selain itu, tanah ambles ini juga mengganggu aktivitas warga setempat. Karena lokasi kejadian berada di area pemukiman padat penduduk. Karenanitu Petugas BPBD memasang safety line atau garis pengaman. Selain itu juga dilakukab pengurukan di tanah yang ambles.
Kemudian titik bencana kedua terjadi di Jl Raya Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Plengsengan teknis mengalami kerusakan dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 25 centimeter dan tinggi 2 meter karena hujan deras, sehingga menyebabkan kondisi tanah menjadi jenuh dan labil. Karenanitu warga diimbau agar berhati- hati saat melewati kawasan rawan longsor tersebut.
Titik kejadian bencana ketiga terjadi di Dusun Krajan Kidul, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan plengsengan non teknis dengan tinggi 10 meter, panjang 8 meter dan lebar 4 meter longsor dan menimpa bagian dapur salah satu rumah milik warga setenpat.
“Pasca bencana kita telah perbaikan bagian rumah yang ambrol bersama dinas terkait. Selain itu kita juga memberikan bantuan logistik untuk kerja bakti dan pemberian bantuan darurat sementara berupa terpal,” tandas Agung. [nas.kt]