25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

HIV di Gresik Didominasi Laki Suka Laki dengan 197 Kasus Baru

Gresik, Bhirawa
Penyumbang terbesar kasus baru HIV/AIDS tahun 2025 ini didominasi kelompok Laki Suka Laki (LSL) yang mencapai 18%. Sehingga untuk kasus HIV di Gresik terus menjadi perhatian serius, diikuti pasangan ODHIV sebesar 12%, TB-ODHA 11%. Pasangan Berisiko Tinggi (RISTI) 11% dan pelanggan pekerja seks 10%.

Sedangkan sisanya berasal dari kelompok WPS, ibu hamil, calon pengantin. Anak ODHIV, IMS, pengguna Narkoba suntik dan transgender. Dan lebih memprihatinkan, penderita HIV di Gresik didominasi usia produktif yaitu 25 tahun ke atas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, dr Mukhibatul Khusnah mengungkapkan hingga Agustus 2025 terdapat 197 kasus baru AIDS di Gresik. Sementara tahun 2025 tercatat sebanyak 298 kasus. Artinya, jumlah kasus baru HIV di Gresik menunjukkan angka penurunan, meski tetap harus diwaspadai.

”Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, ada penurunan kasus. Namun ini belum final dan Dinkes terus memperkuat upaya pencegahan. Melalui edukasi, dan perluasan cakupan layanan kesehatan,” ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gresik, dr Puspitasari Wardani, kelompok LSL menjadi penyumbang terbesar HIV di Gresik. Dibandingkan penyebab lainnya dan Narkoba, pentingnya edukasi masyarakat karena banyak yang belum memahami perbedaan HIV dan AIDS. HIV adalah virus, sedangkan AIDS adalah kondisi ketika penderita mulai menunjukkan gejala berat seperti penurunan berat badan drastis atau infeksi serius.

Berita Terkait :  Kemenkeu Sebut JHT Jadi Cara Pekerja Hidup Layak di Hari Tua

”Untuk yang paling banyak di LSL atau Lelaki Suka Lelaki dan rentan usia mayoritas penderita HIV berada di usia 25 ke atas. Atau usia produktif dan penting HIV dilakukan pencegahan karena sekali orang terkena dia tidak akan bisa lepas dari obat,” ungkapnya.

Penularan HIV hanya melalui darah hubungan seksual tidak aman, dan penggunaan jarum suntik secara bergantian. Hingga saat ini HIV belum dapat disembuhkan, dan antiretroviral ( ARV ). Hanya mengendalikan virus bukan membunuhnya. Beda dengan Tumberkolosis (TB) yang bisa selesai dalam enam bulan, ARV harus diminum seumur hidup dan obat ini juga mempunyai efek samping.

dr Puspitasari Wardani menegaskan, rutin memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan pengobatan HIV dengan menggandeng seluruh Puskesmas. Juga aktif melakukan penemuan kasus melalui Mobile VCT, bersama Puskesmas. Kami turun langsung ke kawasan berisiko, seperti warung remang-remang, bekerja sama dengan Satpol PP. [kim.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru