Pj Wali Kota Batu ini juga menceritakan bahwa sebelum meninggal GPN masih sempat mengikuti kegiatan persiapan class meeting di sekolah. Termasuk almarhum sempat ikut berlatih menari untuk persiapan tampil menari.
“Namun di hari sabtunya (8/6) sekitar pukul 19.30 almarhum mengeluhkan pusing dan demam. Oleh pengasuh dan temannya dibawa ke UKS di bawah pengawasan perawat jaga malam. Karena kondisi melemah, almarhum dirujuk ke UGD RS Sogaten kota Madiun. Tidak ada perkembangan dan terus menurun kemudian oleh keluarga langsung dirujuk ke RS Widodo Ngawi, dan masuk ruang ICU,” papar Aries menceritakan kronologi dari laporan yang diterimanya.
Disebutkan Aries, kabar meninggalnya GPN baru diterima oleh pihaknya dan sekolah pada Rabu (12/6). Ia juga mengakui tim kasatreskrim Polresta Madiun juga melakukan konfirmasi ke sekolah, keluarga dan pihak rumah sakit untuk memastikan sebab meninggalnya GPN.
“Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasatreskrim ini yang membuat kami menyangkal adanya kekerasan disekolah terhadap ananda GPN. Dan hasil ini juga dibacakan didepan orangtua almarhum bahwa memang meninggalnya ananda karena sakit infeksi paru,” terangnya