25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Harmoni Api, Cinta, dan Tradisi di Tengah Kabut Bromo

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dalam semangat pelestarian budaya luhur Nusantara, hadir sebuah perhelatan seni yang sarat makna yaitu pertunjukan dramatari bertajuk “Suara Leluhur Langit Tengger”.

Penyelenggaraan acara ini pada Sabtu malam, (2/8), pukul 19.00–21.30 WIB, di Panggung Terbuka Lapangan Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, sebagai bagian dari rangkaian Festival Gegeni Tengger.

Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk penghormatan mendalam terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Tengger yang diwariskan secara turun-temurun.

Melalui dramatari berdurasi 45 menit ini, kisah legendaris Roro Anteng dan Joko Seger sebagai leluhur masyarakat Tengger yang dihidupkan kembali dalam balutan visual artistik, musik, dan koreografi yang memikat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, menyampaikan bahwa pementasan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam merawat kekayaan budaya lokal.

“Suara Leluhur Langit Tengger bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga ruang kontemplatif yang menghubungkan kita dengan akar spiritual dan kearifan lokal masyarakat Tengger,” katanya.

“Kami berharap masyarakat luas dapat merasakan harmoni yang terpancar dari api tradisi, cinta leluhur, dan semangat kebersamaan yang dikandung dalam Festival Gegeni,” imbuh Evy.

Festival Gegeni sendiri merupakan simbol kehangatan dan harmoni masyarakat Tengger. Lebih dari sekadar berkumpul di sekitar api unggun, Gegeni menjadi sarana penguatan silaturahmi dan penghormatan terhadap Hari Raya Karo—salah satu upacara adat terpenting bagi komunitas ini.

Berita Terkait :  Efisiensi Anggaran Pemkab Pasuruan Capai Rp300 M

Pertunjukan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan masyarakat Desa Jetak melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS).

Di bawah arahan sutradara Dian Ayu Anggraeni, S.Sn., S.Pd., dengan dukungan musik oleh Karvian Vega Alvian, S.Sn., serta koreografi dari Fitri Eka Valupi, S.Sn. dan Aprillia Diana Sari, S.Pd., acara ini dikurasi secara cermat oleh Ahmad Dipoyono, M.Sn. dan Dimas Respati, S.Sn.

Diharapkan kehadiran pertunjukan ini dapat memperkuat rasa cinta masyarakat terhadap budaya lokal sekaligus membuka ruang apresiasi lintas generasi terhadap kekayaan budaya Jawa Timur, khususnya warisan luhur masyarakat Tengger. [rac.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru