Kota Kediri, Bhirawa
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga cabai di Pasar Pahing, Kota Kediri, mengalami kenaikan tajam dan menambah beban pedagang serta konsumen. Dua jenis cabai yang paling terdampak adalah cabai rawit dan cabai besar.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Pahing, Erna Setiawati, mengatakan harga cabai rawit yang sebelumnya berada di kisaran Rp80.000 per kilogram kini menjadi Rp95.000 per kilogram. Adapun cabai besar naik dari Rp45.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.
“Kenaikannya cepat sekali dan cukup tinggi. Dari kemarin ke hari ini saja sudah beda,” kata Erna di lapak dagangnya, Rabu (10/12).
Erna menuturkan, lonjakan permintaan dari dapur Makan Besar Gratis (MBG) di sekitar pasar diduga menjadi salah satu pemicu. Selain itu, hujan yang terus menerus beberapa pekan terakhir menyebabkan hasil panen menurun, sehingga pasokan dari petani berkurang dan pengiriman kerap terlambat. “Bencana alam mempengaruhi kiriman. Barang yang biasanya lancar jadi terlambat atau berkurang,” jelasnya.
Kenaikan harga ini membuat pedagang kesulitan memprediksi jumlah penjualan dan margin keuntungan. Dampak melonjaknya harga cabai juga dirasakan pembeli. Salah satunya Khusairi, penjual nasi goreng yang membutuhkan cabai untuk sambal dan cabai lalap.
Menurutnya, harga yang meroket tidak dapat langsung diimbangi dengan kenaikan harga jual nasi goreng karena berisiko membuat pelanggan enggan membeli. “Kalau harga jual dinaikkan, konsumen bisa lari. Jadi mau tidak mau menekan untung,” keluh Khusairi yang mengaku pendapatannya menurun karena biaya bahan baku meningkat tajam.
Para pedagang memperkirakan harga cabai masih akan terus naik hingga pergantian tahun. Mereka berharap pasokan segera stabil. Sementara masyarakat menanti langkah pemerintah untuk menekan gejolak harga cabai.[van,nov.ca]


