Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam kembali menggelar program sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan.
Pasuruan, Bhirawa
Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam kembali menggelar program sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini digelar pada 29 Juni 2024, diikuti perwakilan berbagai kalangan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, 4 pilar kebangsaan terasa semakin relevan untuk menghadapi beragam tantangan zaman, mulai persoalan geopolitik global, ketahanan pangan, sampai problem sosial-ekonomi lainnya.
Mufti menjelaskan, Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang luar biasa. Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.
Empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.
”Nilai-nilai dalam 4 Pilar Kebangsaan dapat menjawab tantangan kekinian. Misalnya bagaimana kita membangun gotong royong dan kepedulian. Coba tengok tetangga kanan dan kiri, jangan sampai ada yang kesusahan, atau bahkan tak bisa makan. Mari saling bantu,” imbuh mantan ketua HIPMI Jawa Timur tersebut.
Tak lupa, Mufti mengajak warga untuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. ”Meski berbeda agama, meski berbeda suku; kita berada dalam satu rumah besar: Indonesia tercinta. Kalau kita bertengkar karena beda agama, negara tidak akan bisa maju, daerah kita tidak akan bisa maju,” ujarnya. [iib]