Bondowoso, Bhirawa.
Bertepatan dengan momen Hari Santri Nasional (HSN), dilaksanakannya pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPRD Kabupaten Bondowoso masa jabatan 2024-2029 di Graha Paripurna DPRD setempat, Selasa (22/10).
Dalam kesempatan itu, Ketua Pengadilan Negeri Bondowoso memimpin jalannya prosesi pelantikan para Pimpinan DPRD Kabupaten Bondowoso yakni H. Ahmad Dhafir (PKB) sebagai Ketua, sedangkan wakil pimpinan yakni Kholid Andi Wijaya (PPP), Adi Kriesna (Partai Golkar) dan Sinung Sudrajad (PDIP).
Untuk diketahui bahwa H. Ahmad Dhafir kembali menjadi Ketua DPRD Bondowoso berturut-turut selama lima periode. Yakni dari periode 2004-2009, periode 2009-2014, 2014-2019, periode 2019-2024 dan periode 2024-2029.
Ketua DPRD Bondowoso, H. Ahmad Dhafir mengatakan, pengukuhan sebagai Ketua DPRD Bondowoso ini menjadikan dirinya semakin bersemangat untuk bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara khususnya di Bondowoso.
“Pada saat ini mudah-mudahan menjadi penyemangat lima tahun kedepan sebagai Ketua DPRD Bondowoso memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Di momen peringatan HSN 2024 ini, pihaknya menegaskan bahwa Hari Santri Nasional bukan hanya sekedar seremonial upacara. Terpenting adalah bagaimana mengenang serta memaknai perjuangan santri dan ulama yang ikut berperang mempertahankan NKRI saat penjajah melakukan agresi kedua.
“Banyak santri yang jadi korban. Santri-santri yang jadi korban ini menjadi semangat saya untuk berjuang bersama kawan-kawan di DPR,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, bahwa kemerdekaan yang ada saat ini juga tidak lepas dari perjuangan para santri yang ikut mempertahankan negara ini. Oleh karena itu, santri harus mengisi kemerdekaan ini bukan hanya duduk manis menikmati kemerdekaan yang diperjuangkan dengan tumpahan darah para pejuang.
“Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat kami dalam bekerja lima tahun ke depan,” harap pria yang merupakan Alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan (1973-1980) itu.
Peringatan Hari Santri itu bukan hanya untuk santri, lebih lanjut Ahmad Dhafir. Tapi untuk menggelorakan semangat resolusi jihad yang dikumandangkan KH Hasyim Asy’ari untuk melawan penjajahan terhadap bangsa ini.
“Santri saat itu berada di garda terdepan atau perintah kiai melalui resolusi jihad yang ditandatangani Kiai Hasyim Asy’ari wajib angkat senjata. Mereka berjuang dan ribuan jadi korban,”terangnya.
Semangat juang yang akan menjadi penyemangat dia dalam bekerja. Tentu dalam bekerja dirinya mematuhi perintah para ulama. “Karena Indonesia merdeka bukan hanya perjuangan Bung Karno Bung Hatta, tapi juga keterlibatan para ulama,” tandasnya.
Hari Santri Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2015. Yang diperingati setiap Tanggal 22 Oktober. Yang mana HSN 2024 kali ini mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. [san.wwn]