Kab Mojokerto, Bhirawa
Seorang guru ngaji SDT (33 tahun) bersama putra sewayangnya Rf menjadi korban ledakan dahsyat yang mengguncang Dusun Sumolawang, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1/25) pagi.
Ledakan ini menghancurkan satu rumah milik korban dan merusak dua rumah di sekitarnya. Akibat kejadian ini, dua orang, seorang ibu berusia 33 tahun dan anaknya yang berusia sekitar 2 tahun, meninggal di lokasi kejadian.
Usai kejadian Polisi bergerak cepat telah memasang garis polisi di lokasi, sementara Tim Inafis dari Polres Mojokerto dikerahkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab ledakan.
Menurut Subkhan (60), saksi mata warga setempat, ledakan terjadi sekitar pukul 08.00. ”Saya awalnya mendengar suara ledakan sekali saja. Ketika menuju lokasi, terlihat asap hitam pekat. Saya tidak berani masuk karena asapnya sangat pekat,” ujar Subkhan.
Setelah asap mereda, Subkhan mencoba masuk ke lokasi dan mendapati rumah hancur serta kedua korban telah meninggal dunia.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian. ”Setelah olah TKP, kita sterilkan lokasi terlebih dahulu dan barang bukti sudah diamankan. Saat ini, pemilik rumah masih dalam proses pendalaman untuk mengetahui detail kejadian,” ungkapnya.
Ledakan juga merusak dua rumah di sekitar lokasi. Salah satunya adalah rumah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu. Beruntung, rumah ini sedang kosong saat kejadian, sehingga tidak ada korban tambahan.
”Saat ini sterilisasi dilakukan sesuai SOP. Pemeriksaan dan penyelidikan dilakukan secara internal oleh Satreskrim,” tambah Kapolres.
Penyebab pasti ledakan masih diselidiki, sementara dugaan awal menyebutkan bahwa ledakan terkait dengan aktivitas di rumah korban. Namun, polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait detail kejadian. [min.fen]
