28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Gunakan Sistem Barcode Pemkot Salurkan Bantuan Pangan


Kota Malang, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 20.932 warga. Menariknya, Pemkot Malang menggunakan sistem barcode dalam penyaluran bantuan pangan kali ini.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kamis (24/7) kemarin.

Penyerahan bantuan pangan secara simbolis ini menandai dimulainya distribusi bantuan pangan beras secara serentak di seluruh wilayah Kota Malang.

Penerima bantuan masyarakat yang terdata dan tersebar di lima Kota Malang, yang terdiri dari Kecamatan Kedungkandang sebanyak 5.630 penerima, Kecamatan Sukun 5.700 penerima, Kecamatan Klojen 2.150 penerima, Kecamatan Lowokwaru 3.534 penerima dan Kecamatan Blimbing 3.912 penerima.

Masing-masing menerima 20 kg, yang merupakan akumulasi bantuan untuk bulan Juni dan Juli, atau sebanyak 10 kg, per bulan.

Wahyu Hidayat mengemukakan, bahwa proses penyaluran bantuan ini dinilai lebih efisien karena sudah menggunakan sistem barcode. Menurut dia, sistem ini memudahkan verifikasi data penerima sekaligus mencegah terjadinya penerimaan ganda.

“Ini sudah meminimalisasi double penerimaan, orang-orangnya tepat sasaran, dan orang-orang mendapatkannya dengan tanpa antre,” ujar Wahyu Hidayat.

Pria yang kerap disapa Pak Bois ini, lantas menyampaikan sampai tanggal 29 Juli 2025 (untuk mendapatkan periode 2 bulan Juni dan Juli).

Hari pertama pelaksanaan, distribusi bantuan serentak dilakukan di tiga kecamatan, yakni Blimbing, Kedungkandang, dan Klojen. Sedangkan untuk Kecamatan Lowokwaru dan Sukun d hari berikutnya.

Berita Terkait :  Menteri PU dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bahas Program Pembangunan Infrastruktur 2025

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan Haryadi menyampaikan, bantuan beras ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional. Data penerima sendiri bersumber dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dihimpun oleh Kementerian Sosial.

Ini terang Slamet merupakan program strategis nasional di mana data penerimanya berasal dari DTKS Kementerian Sosial.

“Semua kita salurkan berdasarkan data yang telah diperoleh dari Kementrian Sosial,”tandasnya. [mut.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru