Hari Minggu Kumpulkan Semua Kepala Daerah
Jombang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar efisiensi anggaran tidak menjadi penghambat rencana strategis (renstra) kabupaten dan kota. Untuk memadukan renstra daerah dengan provinsi dan pemerintah pusat, Gubernur menyebut akan menggelar rapat koordinasi dengan daerah pada hari Minggu (9/3).
Hal tersebut dikatakan Khofifah usai acara serah terima jabatan (Sertijab) Bupati Jombang di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Rabu malam (5/3), serta dalam Sertijab Bupati/Wakil bupati Mojokerto siang harinya .
“Jadi saya menyampaikan misalnya, SR, Sekolah Rakyat ini Insyaallah akan mendapatkan pendanaan dari pemerintah pusat sampai Rp 100 Miliar. Tapi daerah harus menyiapkan lahannya,” papar Khofifah.
“Untuk siapa, ini semua ‘boarding school’. Sekolah ini adalah untuk anak-anak dari keluarga yang terkonfirmasi terdata dari keluarga miskin,” ungkapnya.
Oleh karenanya, lanjut Khofifah, hal seperti itu dapat ditangkap dengan secepat-cepatnya oleh kabupaten/kota di Jatim.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan kabupaten/kota di Jatim pada tanggal 9 Maret 2025.
“Ini menjadi penting untuk bisa ditangkap oleh masing-masing kabupaten/kota. Ini peluang yang luar biasa,” tandas Khofifah.
Lanjut Khofifah, jika 38 kabupaten/kota mendapatkan masing-masing satu program ini ditambah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mendapatkan dua, maka total terdapat 40 titik program di mana per titik mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp. 100 Miliar.
“Kalau 40, masing-masing mendapat Rp 100 Miliar, berarti ada Rp 4 Triliun uang bergerak di tengah-tengah masyarakat. Ini jangka pendeknya,” ulas Khofifah.
“Jangka panjangnya, anak-anak kita dari katagori miskin, dan miskin ekstrim, masa depannya akan lebih berpengharapan karena mereka ada di ‘boarding scholl’,” ungkapnya.
Selain itu Khofifah juga menyampaikan peluang lainnya untuk menggerakkan perekonomian kabupaten/kota, semisal dengan program Makan Begizi Gratis (MBG).
Jika program MBG ini lanjut dia, dapat dilakukan percepatan 1.000 titik saja, maka akan ada uang yang beredar senilai Rp. 1,5 Triliun.
“Jadi mari kita lihat peluang-peluang yang memungkinkan bisa menggerakkan seluruh ekonomi masyarakat kita,” pungkas Khofifah.
Sementara saat menghadiri Sertijab Bupati/Wakil bupati Mojokerto , Rabu (5/3) siang Gubernur juga menegaskan RPJMD itu harus memberseiringkan dengan apa yang ada di RPJMD Provinsi.
“Jadi pada akhirnya RPJMD Kabupaten Kota di Jawa Timur harus dilakukan evaluasi oleh Pemprov Jatim oleh karena itu harus dipastikan ada keberseiringan antara RPJMD Kabupaten/Kota, RPJMD Provinsi dan RPJMN,” kata Khofifah.
Ia menambahkan quick win pemerintah pusat juga harus seiring dengan quick win di Provinsi Jawa Timur serta kabupaten kota.
“Kalau di pusat ada asta cita, kemudian ada 8 quick win, di provinsi ada 9 nawa bhakti satya dan kemudian ada 10 quick win. Oleh karena itu untuk memberseiringkan. Misalnya MBG sebagai quick win pertama, saya minta tolong itu juga di breakdown dalam quick win Kabupaten Mojokerto supaya pemetaannya teratur,” pesannya.
Khofifah juga menyampaikan doa dan harapannya agar kepemimpinan Muhammad Al Barra dan M. Rizal Octavian dapat membawa Mojokerto menjadi daerah yang unggul dan sejahtera. [rif.min.gat]