Kota Malang, Bhirawa
Gramedia Goes to Campus di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Rabu – Kamis (22-24/10) kemarin menghadirkan sejumlah agenda seperti English tryout, Workshop dan Sharing Session serta pameran.
Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik mengapresiasi acara yang digelar di Aula BAU UMM ini. Rektor mengaku senang ada sebuah event yang berhubungan dengan buku dan tetap menyedot perhatian para mahasiswa.
“Saya sangat mengapresiasi event Gramedia Goes To Campus yang bisa menarik perhatian para mahasiswa untuk melihat berbagai judul buku yang dipamerkan ini,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan dalam seremonial pembukaan, Kamis (24/10) kemarin.
Prof Nazaruddin menegaskan, literasi adalah kunci untuk melahirkan visi dari ketajaman cara berpikir maupun intuisi dalam meraih masa depan. Dengan membaca akan bisa melakukan mapping problematika, market, tren dalam menuju masa depan, sehingga di sini buku adalah masa depan.
Meski demikian Prof Nazaruddin menekankan, literasi digital jangan diabaikan. Literasi dalam buku juga tetap akan mengusahakan masa depan bersama. Inspirasi itu akan menentukan apakah menjadi job seeker atau job creator. Dan mempersilakan Gramedia untuk berkolaborasi, seperti membuat corner di Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A Malik Fadjar.
Sementara Direktur Operasional Gramedia Retail dan Publishing, Heri Darmawan menambahkan, bahwa acara hasil kerjasama dengan Bank Danamon yang digelar di lima kota ini pada prinsipnya memberi gambaran tentang dunia kerja kepada mahasiswa.
“Sesuai dengan tema yang diusung yakni ‘kita usahakan masa depan itu’, sehingga Gramedia berusaha memfasilitasi dan mempermudah adik-adik ini mempersiapkan dirinya ke sana,” paparnya.
Dijelaskan Heri, dalam Gramedia Goes to Campus ini ada berbagai talkshow, dan berbagai materi seperti bagaimana cara membuat surat lamaran pekerjaan hingga melihat jenjang karir di sebuah perusahaan. Malang dipilih sebagai kota kedua, setelah Bali yang kemudian berlanjut ke Yogya, Bandung dan Jakarta.
“Pemilihan Malang salah satunya karena adanya kampus UMM ini,” tegasnya
Menurut Heri, melalui buku maka minat baca tinggi, sehingga kemampuan literasi juga tinggi hingga mampu mencerahkan diri sendiri maupun orang-orang yang berada di sampingnya. Diharapkan mahasiswa bisa mengempowering dan merealisasikan potensi dalam suatu bentuk karya nyata. Dari event ini diharapkan mahasiswa dapat tahu potensi dalam mengembangkan dirinya.
Para narasumber yang mengisi talkshow tersebut antara lain Tyo Guritno, seorang entrepreneur dan konsultan teknologi dan start-up yang juga CEO dan co-founder Inspigo, lalu Luluk HF, seorang penulis yang aktif serta Gus Dhofir dari Pesantren Luhur Baitul Hikmah. [mut.fen]