Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pasar pangan murah yang digelar Pemprov Jatim di Masjid Besar Mizabul Yaqin Situbondo, Senin, (24/3). Pasar murah ini digelar sebagai penetrasi kenaikan harga bahan pokok yang cenderung naik jelang momen lebaran Idul Fitri.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa kegiatan pasar pangan murah ini juga untuk membantu masyarakat mengakses sembako murah di bulan Ramadhan dan jelang lebaran.
Didampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Kadisperindag Jatim Iwan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno dan Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, Gubernur Khofifah mengapresiasi masyarakat yang menyambut antusias gelaran pasar murah ini.
“Alhamdulillah banyak masyarakat yang menyambut gembira adanya pasar murah ini. Karena bahan pokok yang kita sediakan ini lebih murah dibandingkan harga pasar,” ujarnya.
Begitu tiba di lokasi pasar murah, Khofifah mengecek stok sembako yang dijual untuk masyarakat dan juga menyempatkan diri untuk membagikan telur dan beras kepada ibu-ibu. Sembari membagikan, Khofifah menanyakan langsung perbandingan harga yang ada di pasaran dengan harga di pasar pangan murah.
“Harga telur, beras, gula dan minyak goreng di luar berapa? Kalau di sini harga sangat terjangkau. Meringankan masyarakat,” ungkap Khofifah.
Ditegaskannya, program pasar murah ini dilaksanakan di 38 titik dengan tujuan memastikan masyarakat mendapatkan harga bahan pangan terjangkau, serta untuk menjadi penetrasi pasar agar bahan pangan yang dijual di atas HET bisa segera turun.
Di pasar murah ini, harga gula di pasar rata-rata Rp 16.500 per kilogram, sedangkan di pasar murah ini dijual Rp 14.000 per kilogram. Kemudian untuk Minyak Kita, harga di pasaran masih Rp 16.500 per kemasan, di pasar murah ini dijual Rp 13.000. Begitu juga dengan cabai harga di pasar sekitar Rp 85-90 ribu per kilogram, sedangkan di pasar murah ini dijual Rp 70 ribu per kilogram.
“Kita ingin meringankan beban masyarakat menjelang lebaran karena kebutuhan menyiapkan lebaran dilakukan oleh setiap keluarga. Harapannya menjadi bagian untuk memberikan kebahagiaan masyarakat sekitar,” tutur Khofifah.
Tercatat, harga bahan pokok di Situbondo, untuk Beras Premium harga pasar Rp 14.500/kg sedangkan HET Rp. 14.900/kg. Untuk Beras medium harga di pasar Situbondo Rp. 12.666/kg, sedangkan HET Rp. 12.500/kg.
Berikutnya untuk Minya Kita harga di pasar Situbondo adalah Rp. 15.333/liter, sedangkan HET Rp. 15.700/liter. Sedangkan untuk Gula pasir harga di pasar Situbondo Rp. 16.666/kg dari HET Rp. 17.500/kg. Dan untuk Telor ayam ras harga di pasar Situbondo adalah Rp 26.666/kg, lebih murah dari HET Rp. 30.000/kg.
Mengenai ketersediaan stok pangan serta distribusi selama lebaran, Gubernur Khofifah menegaskan distribusi aman dan harga terjangkau. Tinggal bagaimana mengkomunikasikan antara sentra pasar jika ada stok yang menipis.
“Akan ada tim satgas pangan dari masing-masing kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk memastikan kelancaran distribusi pangan, Khofifah mengatakan kendaraan yang akan mendistribusikan tidak akan terkena larangan baik saat H- dan H+ lebaran.
“Mendapat pengecualian untuk memastikan distribusi kelancaran pangan. Semoga yang mudik berangkat dan pulang bahagia,” ungkapnya.
Pasar pangan murah yang diselenggarakan langsung diserbu masyarakat Situbondo karena menjual sembako di bawah harga pasar. Mulai beras, minyak goreng, telur ayam dan gula pasir.
Di sisi lain, Sujana (22) ibu rumah tangga sangat senang hadirnya pasar pangan murah mengingat bulan puasa dan lebaran harga sembako acapkali naik.
“Hadirnya pasar murah sangat membantu. Terima kasih bantuan yang diberikan kepada kami dan sangat senang sekali,” ungkapnya.
Respon serupa diungkapkan Sri Astuti (38). Ia mengaku, hadirnya pasar murah sangat dinantikan karena meringankan ekonomi masyarakat karena harga murah.
“Masyarakat sangat menantikan kegiatan semacam ini dan terbukti berbondong-bondong untuk berbelanja beras, minyak, telur, gula dan bumbu. Terima kasih,” ucapnya.
Turut hadir beberapa stand UMKM Kab. Situbondo dari delapan desa, diantaranya Desa Arjasa Sinom awet muda dan pokak, Desa Kayumas Kopi Mas Broo, Desa Arjasa Batik Nadira, PKK Desa Jatisari Camilan, kue kering, aksesoris dan masakan, PKK Desa Curah Tatal camilan dan kue kering, Desa Sopet Olahan ikan, krupuk dan rengginang, Desa Lamongan Minuman legen dan masakan serta PKK Desa Kayumas Kripik, bumbu pecel, madu. [tam.awi.gat*]