Ikon usaha Khalilur R. Abdullah Syahlawiy atau akrab disapa Jih Lilur bernama Sabhumi Barat Basra.
Situbondo, Bhirawa
Khalilur R. Abdullah Syahlawiy atau akrab di sapa Jih Lilur sudah lama dikenal sebagai pengusaha kenamaan di Tanah Air. Pria yang dikenal orator ulung itu fokus menggarap bisnis Lobster di level nasional dan dunia, terutama di Vietnam. Kata Jih Lilur
dirinya belajar Ilmu Budi Daya Udang Barong alias Lobster di banyak tempat di Indonesia dan di Vietnam. Jih Lilur kini juga merintis budi daya lobster tersebut dan diharapkan kedepan tumbuh pesat.
“Sesuai Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024, Pembudi daya Lobster di Indonesia bisa berbudi daya di Luar Negeri. Kini saya sedang mengurus legalitas kemitraan di Kementerian MARD Vietnam / KKP Vietnam,” tutur Jih Lilur.
Masih kata Jih Lilur, rencana Budi Daya Join Ventura 21 Perusahaan Vietnam akan ditempatkan di beberapa Provinsi. Diantaranya, sebut dia, NTT, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Maluku. Untuk Budi daya Lobster ala Joint Venture antara Perusahaan Indonesia dan Perusahaan Vietnam, aku dia, mengharuskan legalitas Budi daya atas nama JV. Sedangkan untuk penuntasan legalitas budi daya harus menunggu tuntas terbentuknya Joint Venture.
“Sambil menunggu terbentuknya 21 JV – Joint Venture antara 21 Perusahaan saya dengan 21 Perusahaan Vietnam, kami memutuskan untuk berbudi daya udang barong atau Lobster secara Mandiri. Artinya, kami tanpa menunggu adanya JV akan berbudi daya sendiri,” urai Jih Lilur.
Untuk hal tersebut, Jih Lilur akan membuat 13 PT baru yg secara khusus akan di gunakan di Gugusan Teluk Kangean Kabupaten Sumenep Jawa Timur Indonesia. Sedangkan untuk pembudi dayanya adalah Tim Situbondo, Tim Kangean dan Tim Kantor Graha Pena.
“Gugusan Teluk Kangean berada di Utar Timur rumah kami di Situbondo, tepatnya di sebelah Utara Bali. Namun msh dalam Wilayah Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Guna untuk mempermudah transportasi dari samping kiri rumah kami di Pelabuhan Kalbut Situbondo) ke Pulau Kangean dan sebaliknya,” tandasnya.
Selanjutnya, tambah Jih Lilur, pihaknya akan membeli dua unit kapal Pengangkut dg ukuran Panjang 35 Meter, Lebar 11 Meter,Tinggi 7 Meter. Hal ini yang akan menjadi nadi transportasi dari Pelabuhan Kalbut ke Gugusan Teluk di Pulau Kangean. Sedangkan untuk tahap awal, pihaknya akan lansgung berbudi daya 1.000.000 Ekor di Area 20 Ha. Itu per Hektar akan saya isi 50.000 Ekor Lobster Mutiara.
“Saya berharap bisa memperoleh minimal 10 Teluk di gugusan Teluk Pulau Kangean untuk Lokasi Budi Daya Udang Barong alias Lobster,” kupasnya.
Kapan Budi Daya ini akan dilakukan? Kata Jih Lilur akan digarap mulai Oktober 2024. Sepulang Tim EBARA survei di Lombok Timur NTB, 4 Orang akan belajar lagi di Phu Yen Vietnam dan pada awal Oktober, Jih Lilur akan mulai membuat keramba jaring apung
“Sembari Keramba Jaring Apung dibuat BGJ – BALAD Grup Jatim akan ajukan perizinan Budi Daya Lobster di Semua Gugusan Teluk Kangean.Saya juga akan fokus berbudi daya Lobster di Gugusan Teluk Kangean dengan agenda budi daya dalam satu tahun 10.000.00 ekor,” beber Jih Lilur.
Jih Lilur melanjutkan, semuanya program tersebut akan mulai dari Samping Timur Rumah di daerah Kekuasaan Para Eyang, Para Raja Sumenep. Nama Daerah Budi Dayanya, Gugusan Teluk Pulau Kangean
“Ini sebagai penghormatan pada beliau semuanya. Untuk itu saya buatkan PT dengan nama Ji Lilur dan Para Leluhurnya. Jih Lilur juga menyinggung ada 13 Perusahaan Budi Daya Lobster di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Jawa Timur. Yakni, sebut Jih Lilur, PT. Kanduruhan Budi Daya Lobster (Kanduruhan BDL); PT. Bindoro Arya Dwiryapada Budi Daya Lobster (PT. Bindoro Arya Dwiryapada BDL); PT. Arya Panole Budi Daya Lobster (Arya Panole BDL). Sisanya, sebut Jih Lilur, PT. Bhujuk Bagandan Budi Daya Lobster (PT. Bhujuk Bagandan BDL); PT. Yudha Negara Budi Daya Lobster (PT. Yudha Negara BDL); PT. Wira Menggala Budi Daya Lobster (PT. Wira Menggala BDL),” ungkapnya.
Tak tanya itu saja, sambung Jih Lilur, juga terdapat PT. Kyai Mas Su’ud Budi Daya Lobster (PT. Kyai Mas Su’ud BDL); PT. Arya Wira Raja Budi Daya Lobster (PT. Arya Wira Raja BDL); PT. Pangeran Batu Putih Budi Daya Lobster (PT. Pangeran Batu Putih BDL). Lalu juga ada, sebut Jih Lilur, PT. Raja Pandita Wunut Budi Daya Lobster (PT. Raja Pandita Wunut BDL); PT. Khatib Padusan Budi Daya Lobster (PT. Khatib Padusan BDL) dan PT. Pangeran Katandur Budi Daya Lobster (PT. Pangeran Katanfur BDL). “Terakhir ada PT. KRH. Krendo Panulahar Budi Daya Lobster (PT. KRH. Krendo Panulahar BDL),” jelasnya.
Jih Lilur juga berencana menggarap pabrik pakan Lobster dengan JO PA DRA (Jago Olah Pakan Samudera Nusantara). Inisiatif ini, dipicu oleh sulitnya dari Budi Daya Lobster adalah pengadaan pakan.
“Oleh karena itu saya beruntung karena di Rumah saya di Situbondo Jawa Timur, sehingga seluruh Pakan Udang Barong tersedia. Diantaranya berupa Kerang, Kepiting, Rajungan dan Ikan-ikan Kecil.
“Ini digalakkan supaya saat berbudi daya nanti tidak susah, maka sejak Akhir September saya akan membuka Pabrik Pengolahan Pakan Lobster yg akan saya dirikan di Situbondo. Kebetulan saya punya banyak Pabrik di Situbondo yg belum saya gunakan secara Optimal. Salah satu Pabrik tersebut bisa langsung saya fungsikan sbg Pabrik Pengolahan Pakan Lobster. Ini bernama PT. Jago Olah Pakan Samudera Nusantara dengan disingkat menjadi PT JoPaDra,” pungkas Jih Lilur seraya mengakui
Perjalanan panjang merintis bisnis budi daya losbter kini sudah sampai diujung, dengan memulai berbudi daya Mandiri di Wilayah Kekuasaan Para Raja Sumenep (Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura). (awi)