25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Forum COP 30 Brazil, PT Petrokimia Gresik Komitmen Dekarbonisasi Strategi Ekonomi Sirkular

Gresik, Bhirawa
Petrokimia tunjukan komitmen kuatnya dalam mendukung upaya dekarbonisasi global, pengurangan emisi karbon melalui penerapan strategi ekonomi sirkular. Solusi inovatif merupakan langkah nyata perusahaan menuju keberlanjutan lingkungan, dan disampaikan dalam forum internasional Conference of the Parties 30 (COP30) di Belém, Brazil.

Senior Vice President (SVP) Teknologi & K3LH Bambang Ariwibowo, tentang strategi atau roadmap kedepan yang akan dijalankan perusahaan dalam mendukung upaya dekarbonisasi.

Sementara Vice President (VP) Lingkungan Hidup Bagus Eka Saputra, mempresentasikan ekosistem inovasi yang telah dijalankan Petrokimia Gresik. Untuk menghadapi perubahan iklim dunia, Keduanya hadir mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob.

“Penerapan ekonomi sirkular di Petrokimia Gresik, berfokus pada pemanfaatan produk samping (byproduct) menjadi produk bernilai tambah. Awalnya merupakan cost center sebagai bagian dari komitmen kami mengurangi emisi karbon, kini berhasil menciptakan nilai tambah sekaligus menawarkan solusi konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan perusahaan.”ujar Daconi Khotob.

Petrokimia Gresik mengoperasikan 36 pabrik, dengan total kapasitas produksi tahunan mencapai 11 juta ton mencakup produk pupuk dan nonpupuk. Ekosistem produksi yang masif ini tentu memiliki dampak lingkungan, sejak tahun 2021. Telah aktif menjalankan berbagai inisiatif dekarbonisasi, yang didukung oleh strategi Ekonomi Sirkular. Dampak positif yang dihasilkan dari strategi ini meliputi peningkatan kualitas lingkungan, penurunan potensi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Serta terciptanya lingkungan kerja yang lebih nyaman dan kondusif.

Berita Terkait :  Bakal Dirotasi April 2025, Wali Kota Eri Cahyadi Evaluasi Lelang Jabatan

Sementara SVP Teknologi Bambang Ariwibowo mengatakan, implementasi strategi antara lain melalui. Optimalisasi gipsum, produk samping dari proses produksi, untuk diolah lebih lanjut. Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA), pemanfaatan Karbon Dioksida (CO2) untuk produksi dry ice dan lainnya. “Kami memaksimalkan seluruh potensi produk samping agar tidak terbuang, melainkan diubah menjadi bahan baku atau energi alternatif yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional kami,” jelasnya.[kim.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru