25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Fortasi 2025, Smamda Surabaya Digelar di Markas Marinir Intai Amfibi


Surabaya, Bhirawa
Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2025 SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya digelar dengan cara berbeda dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Fortasi digelar sejak Hari Senin (14/7) hingga Hari Jumat (18/7) ini mengusung tema ‘Sang Nahkoda Perubahan’ diikuti sebanyak 360 siswa baru.

Fortasi dibuka Kepala Sekolah Smamda Surabaya, Ustadz Astajab SPd MM, Senin (14/7),para siswa baru Smamda Surabaya ini digembleng dan harus mengikuti instruksi dan pelatihan dari Pasukan Marinir Batalyon Intai Amfibi 2 bermarkas di Karangpilang Surabaya.

Ratusan siswa baru diajarkan Peraturan Baris Berbaris (PBB), mountaineering (pendakian gunung) dan rappeling (menuruni tebing), hingga fun games yang pandu kolaborasi IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Smamda dan Pasukan Marinir. Meski di bawah panas terik matahari, para siswa terlihat senang dan antusias mengikuti instruksi dan pelatihan khusus dari Pasukan Marinir.

Menurut Ketua Pelaksana Fortasi 2025, Don Anargya Ramadhan, Fortasi tahun ini sengaja dibuat dengan konsep berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini panitia dari IPM berkolaborasi dengan pasukan Marinir untuk menggelar outbound yang tidak biasa bagi para siswa. Para siswa baru diajak untuk keluar dari zona nyaman.

“Mentor dari Pasukan Marinir ini karena kami sebelum sudah berkoordinasi dengan pihak guru terkait Fortasi tahun ini, karena tema Fortasi ini ‘Keluar dari Zona Nyaman’, jadi kami ingin membuat adik-adik kelas siswa baru ini keluar dari zona nyamannya dari masa SMP ke masa SMA-nya,” ujar Don Anargya saat di sela-sela Fortasi 2025 di Batalyon Intai Amfibi2 Marinir Karangpilang Surabaya.

Berita Terkait :  Polres Malang Tetapkan Tersangka Oknum Mahasiswa Boyolali Praktik Open BO

Don Anarya menjelaskan, meski materi pelatihan yang diajarkan cukup berat bagi sebagian siswa baru, banyak pesan dan pengalaman yang diperoleh para siswa baru agar kedepannya bisa lebih disiplin, tidak manja, dan untuk membentuk mental lebih kuat.

“Materi yang diberikan terlalu berat, tergantung perspektif masing-masing, tapi kalau menurut kami bisa membangun mental dan juga adrenalin mereka, seperti PBB ini pastinya mereka akan lebih terbangun mentalnya, dan masa SMA dan untuk ini pasti adrenaline akan terpacu,” ungkapnya.

Meski sebagai siswa menilai berat, namun materi pelatihan MPLS yang diajarkan ini tetap melihat dan menyesuaikan kondisi kesehatan adik-adik siswa baru. Sebab MPLS ini sifatnya wajib, tapi pihak panitia juga melihat kesehatan peserta, mungkin ada yang mempunyai riwayat penyakit kronis atau mungkin ada siswa yang juga sebelumnya menjalani operasi besar, itu pasti diperhatikan untuk menjaga kesehatan para.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadz Astajab SPd MM mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk membentuk para siswa dan siswi menjadi anak yang sholeh dan sholehah, serta menguatkan akhlak, akidah, dan karakter siswa. Sehingga, mudah untuk mencetak menjadi generasi yang baik dan unggul. Para siswa diharapkan memiliki komitmen untuk belajar, memotivasi diri, serta mentaati peraturan yang diterapkan di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.

“Sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami bisa menerima para siswa sebagai bagian dari SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Semangat belajar harus dilakukan untuk mencapai cita-cita. Belajar adalah investasi yang besar untuk masa depan, dan jangan pernah berhenti belajar karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan,” tandasnya. [fen.wwn]

Berita Terkait :  Mas Pj: I'm Nothing Without You Warga Masyarakat Kota Mojokerto

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru