Mojokerto, Bhirawa
Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Kabupaten Mojokerto berhasil meraih gelar juara umum dalam Turnamen Kabaddi Bupati Mojokerto Cup Tahun 2025 yang digelar di GOR Gajah Mada Mojosari, selama 3 hari yang berakhir Minggu (9/11).
Turnamen yang diikuti para atlet dari berbagai daerah di Jatim ini oleh dibuka dan ditutup langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Albarra ditandai dengan penyerahan Piala bergilir kepada kontingen juara umum dan penyampaian pesan sportivitas sebagai nilai utama dalam dunia olahraga
Dalam sambutannya Bupati akbarra berkomitmen pemerintah daerah mendukung tumbuh kembangnya olah raga di Bumi Majapahit.
Turnamen diikuti oleh tujuh kontingen dari berbagai daerah di Jawa Timur. Berdasarkan hasil akhir, FOKSI Kabupaten Mojokerto tampil dominan dan berhasil meraih gelar Juara Umum dengan total 16 medali, terdiri dari 7 emas, 8 perak, dan 1 perunggu. Posisi kedua ditempati FOKSI Kota Surabaya dengan 8 medali (2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu), disusul FOKSI Kabupaten Sidoarjo dengan 5 medali, FOKSI Kabupaten Pacitan dengan 4 medali, serta FOKSI Kabupaten Bangkalan dan Ponorogo masing-masing dengan 3 medali. FOKSI Kota Malang menutup klasemen dengan 2 medali perunggu.
Lebih lanjut Bupati Albarraa, menyampaikan apresiasi atas semangat juang, sportivitas, dan kerja sama tim yang ditunjukkan para atlet selama kompetisi berlangsung. Ia menilai olahraga kabaddi sebagai cabang yang menggabungkan ketangkasan tubuh dan ketajaman pikiran, serta sangat relevan dengan karakter masyarakat Mojokerto yang dikenal tangguh, gesit, dan kompak.
“Kabaddi mungkin belum sepopuler sepak bola atau bulu tangkis, tetapi olahraga ini punya potensi besar untuk berkembang di Mojokerto dan Indonesia,” ujar Bupati, yang akrab disapa Gus Barra.
Ia juga menegaskan, Pemkab Mojokerto berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan cabang-cabang olahraga, termasuk kabaddi. Melalui Disbudporapar, pemerintah mendorong kegiatan pembinaan atlet muda, peningkatan fasilitas olahraga, serta penyelenggaraan kompetisi yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Menjadi atlet bukan hanya tentang menang di lapangan, tetapi juga tentang membangun karakter disiplin, pantang menyerah, dan jujur dalam bertanding. Sportifitas harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” tegas Bupati. [min.wwn]