Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) menerima kedatangan dosen University Sains Malaysia (USM) yang akan menjalani program internship rehabilitasi medik.
Program tersebut merupakan bagian dari kerja sama internasional antara Unusa dan USM untuk memperkuat mutu pendidikan kedokteran, meningkatkan pertukaran tenaga ahli, dan mendorong kolaborasi riset di bidang kesehatan, Senin (11/8).
Wakil Dekan III FK UNUSA, dr.Hotimah Masdan Salim, Ph,D, mengatakan kehadiran Dr. Al Hafiz menjadi peluang berharga untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa serta dosen.
“Dari program ini nantinya mahasiswa dapat belajar langsung dari praktisi internasional, sementara dosen dapat memperluas jejaring akademik global, serta Dr. Al Hafiz bin Ibrahim, juga akan belajar bagaimana tata Kelola dan tata cara dalam menangani pasien, khusunya pada pasien yang memerlukan pelayanan rehab medik,” jelasnya.
Lanjut dr.Hotimah menjelaskan Dr. Al Hafiz akan bertukar pengalaman, memberikan supervisi klinis, memimpin workshop, menginisiasi penelitian bersama, berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia dan Malaysia, dan kerja sama menjadi langkah nyata Unusa dalam membangun reputasi internasional dan menghadirkan pendidikan kedokteran yang relevan dengan tantangan global.
“Ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Unusa dan USM untuk memperkuat kapasitas pendidikan kedokteran, pertukaran tenaga ahli, dan kolaborasi riset lintas negara, kerja sama juga menjadi tonggak penting bagi Unusa dalam memperluas jejaring internasional, khususnya di kawasan ASEAN,” tutur dr.Hotimah.
dr.Hotimah menambahkan bahwa Dr. Al Hafiz bin Ibrahim dikenal sebagai akademisi dan praktisi berpengalaman di bidang rehab medik, beliau aktif mengajar, melakukan penelitian, serta membimbing mahasiswa kedokteran.
“Dr. Al Hafiz di Unusa bukan hanya pertukaran keahlian, tapi juga mempererat hubungan kedua institusi, program ini memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas, dapat saling belajar dan bertukar pengalaman untuk kemajuan bersama,” imbuhnya. [ren.wwn]


