26 C
Sidoarjo
Thursday, November 28, 2024
spot_img

Feminisme Film Barbie dan Kritik terhadap Patriarki

Oleh :
Firanda Yulicia
Penulis Adalah Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Siapa sangka film Barbie tahun 2023 bukan sekadar soal boneka dan warna pink? Greta Gerwig, sang sutradara, berhasil mengubah kisah ikonik ini menjadi sebuah perjalanan bermakna tentang kesetaraan gender dan ekspektasi sosial yang tidak adil bagi perempuan. Melalui petualangan Barbie dan Ken di dunia nyata, film ini menjadi media kritis terhadap patriarki dan menyuarakan feminisme dengan cara yang segar dan menyenangkan.

Apa Menariknya Film Ini ?
Barbie mengajak kita bertanya: Mengapa perempuan sering kali dinilai hanya dari penampilan? Mengapa ada begitu banyak batasan sosial yang tak berlaku bagi laki-laki? Film ini mengajak penonton merenungkan kembali realitas yang ada, mempertanyakan norma-norma yang telah mengakar di masyarakat.

Di Barbieland, dunia ideal tempat semua Barbie bebas berekspresi, tak ada batasan gender. Namun, saat Barbie dan Ken menapaki dunia nyata, mereka dihadapkan pada kenyataan patriarki di mana laki-laki sering kali dianggap lebih unggul. Ken yang awalnya naif pun tergoda membawa pola pikir patriarki kembali ke Barbieland, menciptakan “KingdomKen” di mana para Barbie justru menjadi pelayan. Ini adalah cerminan betapa patriarki dapat memengaruhi dan mempersempit ruang gerak perempuan.

Perlawanan Barbie untuk Kebebasan
Di bawah kepemimpinan Ken, Barbieland berubah menjadi lingkungan yang menekan perempuan. Namun, Barbie dan teman-temannya tak tinggal diam. Mereka berusaha merebut kembali kebebasan mereka, menunjukkan bahwa perempuan punya kekuatan untuk melawan ketidakadilan. Ini mencerminkan perjuangan nyata perempuan dalam memperjuangkan hak yang sama dan melawan stereotip gender.

Berita Terkait :  Bayang Bayang Kesenjangan Pendidikan

Feminisme dalam Barbie 2023 mengingatkan kita bahwa perempuan memiliki hak penuh untuk menentukan jalannya sendiri. Di dunia nyata, perempuan sering kali masih dinilai berdasarkan standar fisik dan ekspektasi sosial tertentu. Film ini mengajak kita menyadari bahwa perempuan punya potensi yang sama besar dengan laki-laki, terlepas dari penampilan mereka.

Tak heran bila banyak penonton perempuan merasa terinspirasi setelah menonton film ini. Di media sosial, Barbie 2023 dianggap sebagai pengingat bahwa perempuan harus berani percaya diri dan tidak terikat pada stereotip. Film ini menyampaikan pesan untuk tetap bermimpi dan berani mengejar apa pun yang diinginkan.

Relevansi dengan Keseharian
Film Barbie bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sebuah refleksi sosial. Melalui karakter Barbie, kita diajak untuk merenung: seberapa sering perempuan dinilai hanya dari penampilannya? Seberapa banyak orang masih berpikir bahwa perempuan “tidak cocok” untuk posisi tertentu? Realitas ini bisa kita temui di berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan kerja hingga pergaulan sosial. Barbie 2023 menunjukkan bahwa patriarki masih menjadi penghalang kebebasan perempuan, dan feminisme hadir untuk mematahkan belenggu tersebut.

Lewat Barbie 2023, Greta Gerwig menyampaikan pesan penting bahwa setiap perempuan berhak menentukan hidupnya sendiri. Film ini bukan hanya untuk perempuan, tetapi untuk semua orang sebuah pengingat bahwa setiap orang, apa pun gendernya, memiliki hak atas kesempatan yang setara. Jadi, jika kamu mengira Barbie hanya tentang boneka, coba tonton film ini dan lihat bagaimana Barbie menyampaikan pesan kuat tentang kesetaraan dan keadilan yang masih relevan di masa kini.

Berita Terkait :  Cegah Ekstremisme Kekerasan di Sekolah

————- *** —————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img