Surabaya, Bhirawa
Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT Ubaya) melauching peminatan baru bernama Renewable Energy di Program Studi Teknik Elektro di Gedung MA lantai 6, Kampus Ubaya.
Awal mula didirikannya Pusat Studi Lingkungan dan Energi Terbarukan (PUSLET Ubaya) tahun 2009 dilanjutkan dengan hibah pemerintah untuk penelitian, Mata kuliah mengenai energi terbarukan telah diajarkan di Fakultas Teknik hingga program pertukaran pelajar mahasiswa asing yang memiliki minat pada bidang tersebut, Selasa (23/9).
Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, menjelaskan mahasiswa nantinya dibekali keahlian energy management dan perancangan alat kelistrikan yang terintegrasi dengan sumber energi terbarukan.
“Seperti merancang alat untuk menyinkronkan bahan bakar minyak pada mobil dengan tenaga surya menggunakan solar panel, dengan keahlian tersebut, mahasiswa bisa mengembangkan dari sisi entrepreneur dengan melayani jasa energy management untuk perusahaan yang fokus pada efisiensi energi,” jelasnya.
Lanjut Benny menyampaikan tenaga pengajar sudah dipersiapkan, baik dari kalangan internal maupun praktisi industri. “Kami sudah punya profesor khusus dalam bidang ini, Prof. Elieser Tarigan, serta ada banyak praktisi yang akan mendukung pengajaran,” ujar Rektor Ubaya.
Profesor dari Program Peminatan Renewable Energy, Fakultas Teknik, Prof. Elieser Tarigan, Ph.D., mengukapkan segi sumber daya baik dosen pengajar maupun fasilitas laboratorium sudah disiapkan dengan optimal.
“Dari sini yang membuat Ubaya optimis untuk membuka peminatan Renewable Energy, dan lapangan kerja mengenai energi terbarukan yang banyak dibutuhkan di masa depan dari situ mendorong Ubaya untuk segera mempersiapkan mahasiswa dengan keahlian tersebut sejak dini,” tuturnya.
Prof. Eliser menegaskan pembukaan peminatan dilatarbelakangi kebutuhan bidang pekerjaan energi terbarukan yang semakin berkembang seiring berjalannya waktu, serta pemerintah telah menetapkan RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dimana pada tahun 2030, Indonesia ditargetkan memiliki bauran energi terbarukan sebesar 19-23% energi primer.
“Tahun 2060 Indonesia memiliki target Net Zero Emission (NZE), dari situ membuat kebutuhan sumber daya manusia pada bidang energi terbarukan semakin tinggi, berdasarkan kebutuhan tersebut, mahasiswa akan dibekali dengan keahlian energy management dan perancangan alat kelistrikan yang terintegrasi dengan sumber energi terbarukan,” ucap Prof. Eliser.
Prof. Eliser menambahkan adanya peminatan baru ini, maka Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro memiliki tiga peminatan, yakni Biomedical Engineering, Intelligent Robotics, dan Renewable Energy,” imbuhnya. [ren.wwn]