Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima kunjungan kerja rombongan Pemkab Bondowoso dalam rangka studi tiru tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah, Jumat (10/10), di ruang pertemuan Argopuro, Kantor Bupati Probolinggo.
Rombongan tamu yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, disambut langsung oleh Sekda Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, bersama sejumlah pejabat perangkat daerah terkait dari kedua kabupaten.
Dalam sambutannya, Sekda Bondowoso Fathur Rozi menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak sekadar menjadi ajang silaturahmi, melainkan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi antar daerah dalam menghadapi berbagai tantangan pengadaan barang dan jasa.
“Seluruh pemerintah daerah kini menghadapi persoalan yang hampir serupa, mulai dari penyesuaian sistem pengadaan versi terbaru hingga keterbatasan SDM fungsional di lapangan. Karena itu, kami ingin belajar dari pengalaman Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Fathur Rozi juga menyoroti penerapan Sistem Pengadaan Versi 6 yang menurutnya menuntut adaptasi cepat dari aparatur di daerah. “Tantangannya bukan hanya pada sistem, tetapi juga proses pencairan anggaran dan kesiapan tenaga pelaksana di lapangan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengapresiasi inisiatif Pemkab Bondowoso untuk melakukan studi tiru. Ia menilai setiap daerah memiliki dinamika dan pendekatan berbeda dalam pelaksanaan pengadaan.
“Walaupun aturan yang digunakan sama, implementasinya di lapangan bisa sangat berbeda tergantung kesiapan penyedia, perubahan anggaran, hingga kondisi geografis daerah,” kata Ugas.
Ia menambahkan, dalam praktiknya, sejumlah pengadaan sering mengalami kendala setelah penetapan pemenang tender. “Kadang penyedia tidak siap secara teknis atau tidak memenuhi kewajiban sebagaimana mestinya. Ini perlu menjadi evaluasi bersama,” ujarnya.
Ugas juga mencontohkan pentingnya berbagi pengalaman lintas daerah. “Dalam pengadaan ternak misalnya, terdapat perbedaan harga dan kualitas antarwilayah. Hal seperti ini menjadi bahan pembelajaran penting untuk peningkatan ke depan,” tegasnya.
Kegiatan studi tiru tersebut diakhiri dengan sesi dialog terbuka antara perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dari Bondowoso dan Probolinggo. Beragam isu teknis seperti pemenuhan regulasi, efisiensi anggaran, serta strategi pengawasan turut dibahas secara konstruktif.
Melalui kegiatan ini, kedua pemerintah daerah sepakat memperkuat komunikasi dan kerja sama dalam upaya menciptakan sistem pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel. (fir.dre)


