26 C
Sidoarjo
Thursday, March 20, 2025
spot_img

Etika Komunikasi Organisasi dalam Perusahaan

Sumber: Instagram @saranatirtaperkasa

Penulis:
Chrestella Angelica Husodo
Mahasiswa Fikom Universitas Ciputra Surabaya

Nelson Edo Husodo (26) merupakan alumnus SMAK St. Louis 1 Surabaya dan berhasil melanjutkan pendidikannya di PSB Academy, University of Newcastle Australia, Singapura dalam bidang Business IT. Tidak hanya menimba ilmu dari segi akademik saja, Nelson juga memiliki keterlibatan secara aktif dalam berbagai organisasi selama masa studinya, mulai dari menjadi ketua OSIS hingga menjadi president of Indonesian Student Club at PSB Academy (MAPIA).

Berkat pengalaman dan keaktifannya, Nelson enggan untuk menyia-nyiakan ilmu yang didapatkannya begitu saja. Sehingga, ia menjadi sosok yang memiliki hasrat tinggi untuk mencoba hal-hal baru, menyukai tantangan, serta antusias dalam mengeksplorasi dan menjajaki peluang bisnis. Usaha memang benar tidak pernah mengkhianati hasil, Nelson berhasil menjadi young entrepreneur yang mampu mengelola, serta mengoperasikan CV Sarana Tirta Perkasa sebagai direktur dengan semangat dan gairahnya yang begitu kuat. Melihat era globalisasi yang begitu pesat,

Nelson mulai bergerak memanfaatkan platform-platform digital untuk menganalisis pasar, memahami minat konsumen, dan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi jual-beli. Hal ini dilihatnya sebagai peluang yang menguntungkan untuk mengembangkan bisnis. Sebelum menjadi direktur, Nelson juga terus menambah pengalaman dengan kerja nyata di perusahaan milik orang lain sebagai karyawan dan membuat online shop. Dari pembelajaran yang didapatkannya,

Nelson memang dilahirkan untuk menjadi perintis, bukan pewaris. Berkat tekad kuat yang dimilikinya, ia berhasil membangun CV Sarana Tirta Perkasa seperti sekarang ini.
CV Sarana Tirta Perkasa merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang penjualan pipa PVC, fitting, dan sanitary. Didirikan pada Februari 2024, perusahaan ini telah memiliki 10 karyawan di dalamnya dengan jobdesc yang berbeda, mulai dari helper, sales offline, admin sales, serta admin lainnya (pengiriman dan pembelian) yang didominasi oleh Generasi Z atau lebih akrab disebut GenZ.

Setiap karyawan tentu memiliki personality, cara kerja, dan mindset yang berbeda, sehingga diperlukannya komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan untuk memperkuat sistem perusahaan itu sendiri.

Selain komunikasi, integritas dan etika juga menjadi dasar untuk mendukung tercapainya tujuan dari perusahaan. Etika merupakan ilmu mengenai apa yang baik dan buruk tentang hak, serta kewajiban moral (akhlak). Tanpa adanya etika, sistem yang terjalin dalam sebuah perusahaan bisa goyang karena para karyawan dapat bekerja seenaknya tanpa mengikuti arahan yang sesuai pada nilai-nilai, serta prinsip-prinsip yang berlaku di perusahaan.

Etika komunikasi organisasi dalam suatu perusahaan nyatanya berfungsi untuk memastikan bahwa interaksi dalam organisasi bersifat jujur, transparan, dan penuh rasa hormat, yang mampu menumbuhkan budaya kepercayaan, serta akuntabilitas. Dengan adanya hal ini, tentu dapat menciptakan lingkungan perusahaan positif yang akan berdampak pula pada kekuatan sistem yang sedang berlangsung di dalamnya.

Setiap informasi harus disampaikan dengan jelas dan metode komunikasi juga perlu disesuaikan, mengingat setiap karyawan memiliki pemikiran berbeda-beda. Nyatanya, cara penyampaian suatu informasi dapat mempengaruhi bagaimana karyawan memahami dan merespons pesan yang diterima.

Nelson pun mengakui bahwa GenZ merupakan generasi yang memiliki keinginan kuat untuk dihargai, terutama dalam kontribusi, ide, dan eksistensi mereka. Sehingga, berhadapan dengan karyawan GenZ ternyata memerlukan penyesuaian karena cara kerja yang begitu berbeda dibandingkan dengan orang-orang dari generasi sebelumnya.

Berita Terkait :  Amankan Natal dan Tahun Baru, Polresta Mojokerto Lintas Sektoral

Saat bekerja, GenZ dapat dikatakan moody. Apabila mereka tidak memiliki suasana hati yang bagus, hal ini akan berdampak pada pekerjaan mereka sendiri. Misalnya, saat melakukan pengemasan barang membutuhkan waktu yang lama, terjadi kesalahan dalam pengemasan barang ke customer, dan lainnya. Sehingga prinsip etika komunikasi organisasi inilah yang sebenarnya harus ditanamkan kepada seluruh pihak yang terdapat dalam CV Sarana Tirta Perkasa, yaitu tanggung jawab. Sebagai karyawan pun mereka harus menyadari bahwa diri mereka merupakan bagian dari perusahaan, sehingga diperlukannya komitmen dan rasa memiliki untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut. Tidak apa-apa jika memerlukan waktu yang sedikit lebih lama, tetapi harus selesai pada hari itu juga sesuai dengan deadline pada masing-masing jobdesc.

Perusahaan yang terletak di jalan Dupak tersebut memang masih dalam skala kecil. Hal ini menjadikan Nelson sebagai pusat utama untuk diajak berdiskusi secara langsung mengenai permasalahan internal. Walaupun sudah terbagi menjadi beberapa jobdesc yang telah disepakati saat interview, setiap karyawan pun juga saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas, namun tetap sesuai porsi masing-masing agar tidak overworked.

Misalnya, pada hari tersebut perusahaan sedang dibanjiri orderan dari platform online yang mencapai ratusan resi. Apabila yang melakukan pengemasan hanya dua sampai tiga orang saja secara logika tidak akan selesai dalam waktu sehari dengan jam kerja selama delapan jam. Sehingga diperlukannya empati dari karyawan lain yang telah selesai mengerjakan jobdesc nya untuk dapat ikut membantu karyawan lain menyelesaikan pengemasan. Hal ini akan menjadi lebih efektif untuk keberlangsungan perusahaan karena Nelson pun juga tidak ingin mengeksploitasi karyawan, apalagi pulang larut malam setiap harinya. Tanpa disadari, metode seperti ini dapat menciptakan teamwork yang solid antar karyawan dan membentuk etika komunikasi organisasi itu sendiri.

Tentunya Nelson juga menganalisis kejadian-kejadian dan sistem yang diterapkan dalam CV Sarana Tirta Perkasa. Sehingga ketika ada aspek yang kurang dalam internal perusahaan, sudah menjadi tanggung jawab Nelson untuk memperbaiki sistem yang berlaku. Apabila kekurangan orang, Nelson harus mencari karyawan tambahan agar karyawan lainnya tidak overworked. Maka dari itu, Nelson harus mengetahui apa yang paling urgent untuk diperbaiki dalam perusahaannya dengan cara mengurutkan dari yang paling penting untuk meminimalisir kesalahan dalam sebuah sistem itu sendiri.

Di mata orang-orang awam, menjadi seorang direktur atau atasan dari struktur organisasi perusahaan hanya bekerja secara santai dan tidak memiliki beban yang begitu rumit. Namun, sebagai atasan yang baik, mereka tidak hanya memperhatikan satu aspek saja dalam suatu perusahaan, tetapi secara keseluruhan. Itulah yang dilakukan oleh Nelson. Ia juga dengan rela turun tangan secara langsung agar dapat transfer knowledge kepada karyawan-karyawan di dalamnya. Hal ini dilakukan agar apa yang diinginkan oleh Nelson dapat terealisasikan dengan baik karena sudah mendapatkan contoh langsung dari atasan.

Yang mungkin pada awalnya karyawan tidak tahu bagaimana cara untuk melayani customer, apa yang harus dilakukan ketika terjadi permasalahan, komunikasi seperti apa yang harus diterapkan, dan apa yang harus mereka lakukan ketika bekerja sama dalam tim, dengan adanya transfer knowledge mereka dapat memahami bagaimana suatu sistem bekerja di perusahaan dan cara yang benar untuk melakukan setiap jobdesc yang diberikan secara maksimal, salah satunya adalah melayani customer agar sesuai dengan harapan Nelson.

Berita Terkait :  BLDF Ajak dan Kenalkan Generasi Muda untuk Lestarikan Cagar Budaya

Selain produk dijual dengan harga terjangkau dan memiliki kelengkapan produk, service yang memuaskan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Apakah customer merasa terbantu dengan informasi yang disampaikan, apakah customer merasa nyaman dan puas ketika berbelanja di CV Sarana Tirta Perkasa, itulah aspek terpenting dalam menjalankan sebuah bisnis.

“Di era serba digital ini, semua orang bisa membuat usaha atau bisnis. Bahkan banyak toko-toko diluar sana yang menjual produk dan merk yang sama dengan kita. Tetapi pada akhirnya, apa yang menjadi selling point dari CV Sarana Tirta Perkasa yang dapat diunggulkan supaya customer maupun calon customer dapat percaya kepada kita, menjadi langganan, dan puas terhadap pelayanan, produk, serta harga yang kami tawarkan,” ucap Nelson.
Nelson percaya bahwa ketika dirinya bisa memberikan contoh yang baik kepada karyawan, bisa memberikan ilmu dan wawasan baru dalam dunia kerja, karyawan pun juga bisa merasa nyaman. Sehingga ketika mereka mendapatkan stimulus positif dari Nelson, mereka pun bisa memberikan respon yang positif pula, yaitu berupa output baik dari pekerjaan yang mereka lakukan. Maka, Nelson pun menganggap seluruh karyawan sebagai teman, tetapi juga tetap memperhatikan batasan-batasan agar setiap karyawan tetap memiliki sikap profesional, khususnya kepada atasan. Dengan adanya batasan itulah, karyawan juga akan merasa segan dan tidak bekerja secara seenaknya, karena dapat perusahaan pun tentu ada Standard Operating Procedure (SOP) yang harus ditaati.

Ketika membahas mengenai etika komunikasi organisasi, Nelson memang tidak mengadakan pelatihan khusus kepada karyawan-karyawan secara formal. Tetapi Nelson memberikan kesempatan bagi para karyawan untuk belajar berdasarkan pengalaman yang terjadi di lapangan sehari-hari dan bagaimana mereka menyikapi suatu permasalahan yang terjadi. Namun, sebagai pemimpin Nelson juga menjadi panutan bagi para karyawan untuk bertindak dan berperilaku sesuai prinsip-prinsip etika komunikasi organisasi, mulai dari kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan empati. Setiap hari pun pada saat pagi hari, Nelson akan memberikan briefing singkat mengenai informasi terbaru apabila terjadi perubahan dan berdiskusi singkat mengenai hal yang ingin ditanyakan. Kemudian, seminggu sekali akan diadakan briefing secara luas, dalam arti mengumpulkan seluruh karyawan. Nelson pun juga mengatakan bahwa memang komunikasi itu harus disampaikan secara jelas dan memiliki etika. Misalnya, ketika helper sedang menyediakan dan mengambil barang-barang untuk kebutuhan perusahaan, terkadang terdapat pertikaian dengan sales offline karena adanya miss communication yang menyebabkan persiapan barang tersebut salah. Hal inilah yang menyebabkan konflik karena kondisi sudah sama-sama lelah, namun ada informasi yang melenceng antara kedua pihak internal. Maka dari itu, Nelson akan mengumpulkan kedua pihak yang sedang bertikai sebagai mediasi. Nelson akan meminta kedua pihak untuk buka suara dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Kemudian apa solusi yang dapat mereka tawarkan dari permasalahan ini yang sekiranya efektif untuk diimplementasikan. Apabila masuk akal, tentu Nelson akan membiarkan karyawan-karyawan tersebut merealisasikan solusi yang telah disampaikan. Dari peristiwa ini bisa dinilai bahwa prinsip kejujuran sangatlah penting. Ketika karyawan berani buka suara dan menyatakan problem, pasti akan ditemukan juga problem solving dalam menangani pertikaian yang terjadi secara bijak. Maka, Nelson pun juga harus turun tangan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dilapangan, mengapa hal itu bisa terjadi, dan memastikan bahwa karyawan dapat bertindak jujur terhadap perusahaan.

Berita Terkait :  Berlangsung Tertib dan Kondusif, Camat Tarik Puji KKN Tematik Mahasiswa Umaha 2024

Dalam prinsip tanggung jawab pula, terkadang terdapat miss dari karyawan kasir dan sales. Terdapat kekurangan dalam perhitungan yang menyebabkan mereka harus menanggung kekurangan tersebut karena kelalaian perhitungan.
Nelson pun mengakui bahwa yang paling penting dalam membangun suatu perusahaan atau bisnis adalah untuk membenahi sistem internal terlebih dahulu dan memastikan bahwa internal perusahaan sudah aman sebelum berhubungan dengan pihak eksternal karena tentunya akan jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Nelson pun sepakat bahwa ketika dilanda sebuah permasalahan, sikap paling benar adalah mencari solusi dan jangan mendahulukan amarah. Sebagai atasan yang merupakan pihak netral pun juga harus bijaksana dalam mengambil keputusan, mengetahui timing, dan tetap bersikap tegas. Sebagai atasan pun, Nelson juga tidak selalu turun tangan, tetapi sesekali keluar dari sistem agar bisa melihat bagaimana cara bekerja karyawan dan menilai diantara semua karyawan mana yang paling bisa dipercaya. Maka dari itu, seorang pemimpin harus bisa memberikan arahan kepada karyawan agar mereka tidak merasa hilang arah, serta saat bekerja tidak mendapatkan ilmu apa-apa. Ketika bekerja, kita tidak hanya berfokus pada materi yang dikejar, tetapi juga pada wawasan dan pengetahuan yang tetap abadi dalam diri kita yang sewaktu-waktu dapat berguna.

Secara keseluruhan, menurut Nelson etika komunikasi organisasi yang terlaksana di CV Sarana Tirta Perkasa sudah cukup baik walaupun belum sempurna. Ia pun berdedikasi untuk selalu improve agar bisa memberikan yang terbaik, tidak hanya bagi customer, tetapi juga untuk internal perusahaan.

“Ya kalau untuk sekarang, penilaiannya dari satu sampai sepuluh ya tujuh lah. Sudah oke, tapi masih banyak celah-celah yang bisa di improve,” kata Nelson.

Selain itu, bagaimana menindak setiap permasalahan, baik besar atau kecil dengan treatment yang berbeda, sehingga harus disesuaikan agar bisa memberikan solusi terbaik. Nelson pun sepakat bahwa dalam perusahaan yang melibatkan banyak orang dengan kepribadian yang berbeda-beda, komunikasi organisasi saja tidak cukup, tetapi memerlukan etika dalam setiap hal yang dikomunikasikan, serta tindakan nyata yang dilakukan agar perusahaan dapat memiliki satu kesatuan, utuh, dan berjalan sesuai nilai-nilai Integrity, Professionalism, and Entrepreneurship (IPE).

Sumber:
CV Sarana Tirta Perkasa.m4a https://www.instagram.com/p/C3w1MShJ78E/?igsh=ZXI3bWp3d28ydTdq
Alam, Y. M. (2024, Januari 9). ETIKA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI.
https://kumparan.com/yunan-m-alam1513613463094/etika-dalam-komunikasi-organi sasi-21vxAHi28aT
Rifa, M., Syaputra, M. R., Rambe, N., Pohan, S. S., & Yusuf, R. A. (2024, Desember). IMPLEMENTASI INTEGRITAS DAN ETIKA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI,
09, 324. https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/21544/9889
Rusdiana, MM, D. A.H. (2019). ETIKA KOMUNIKASI ORGANISASI: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. UIN SGD BANDUNG.
https://digilib.uinsgd.ac.id/29528/1/5-Buku%20Ajar%20Etika%20Komukasi%20OKt o%2020019.pdf

Editor : Helmy Supriyatno.

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru