Kondisi di wilayah Desa Ranupani, Kec Sendoro, Kab Lumajang pasca erupsi Gunung Semeru dan luncuran awan panas
Kab Malang, Bhirawa.
Status Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Malang saat ini naik di level IV atau awas, yang sebelumnya terjadi erupsi dan mengeluarkan awan panas. Sehingga dengan status Gunung Semeru tersebut di level awas, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memastikan bahwa di wilayah kabupaten setempat masih aman dari dampak erupsi tersebut. Mengingat, Kabupaten Malang dan Kabupaten Malang sangat berdekatan batas wilayahnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Kamis (20/11), pada wartawan mengatakan, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) maupun rekan-rekan relawan di wilayah Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, hingga saat ini belum ada, baik pengungsi masuk atau pun dampaknya.
“Saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan personil yang berada di Posko Lapangan (Poslap) dan relawan, hal ini guna memantau kondisi di setiap wilayah perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang,” paparnya.
Ditegaskan, BPBD Kabupaten Malang selalu koordinasi, bahkan kami dimintai bantuan oleh BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk menerjunkan personil, gabungan dari BPBD, relawan PMI, SAR, serta bantuan logistik berupa selimut dan makanan siap saji. Selain itu, untuk pengiriman bantuan tidak hanya berhenti pada gelombang pertama, BPBD Kabupaten Malang kembali menurunkan tiga personel tambahan ke lokasi bencana. Seperti pada pagi tadi, pihaknya mengirim tiga personel lagi dengan membawa paket sandang untuk warga yang berada di area terdampak di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Dalam kesempatan itu, Sadono, juga memastikan, bahwa saat ini BPBD Kabupaten Malang terus melakukan koordinasi dengan BPBD Lumajang untuk mendukung kebutuhan lapangan, sambil memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Dan untuk situasi saat ini di wilayah Kabupaten Malang tidak ada dampak signifikan, tapi dukungan lintas daerah diperlukan untuk mempercepat penanganan darurat di wilayah Kecamatan Pronojiwo.
“Demikian juga di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dari sore kemarin hingga sekarang belum juga ada informasi yang signifikan atas erupsi Gunung Semeru tersebut.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyampaikan, dengan terjadinya erupsi Gunung Semeru yang juga mengeluarkan awan panas, dan masuk status Level IV atau awas, pada Rabu (19/11) kemarin, membuat Polres Malang memperketat kesiapsiagaan, terutama pada wilayah perbatasan Kabupaten Malang-Kabupaten Lumajang, yakni di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
“Erupsi tercatat mulai pukul 14.13 WIB dengan amplitudo maksimal 25 milimeter (mm) dan jarak luncur 5 kilometer, disusul peningkatan amplitudo hingga 38 mm pada pukul 15.37 WIB dengan jarak luncur mencapai 5,5 kilometer,” terangnya.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya sempat menutup akses jalan dari Kecamatan Ampelgading menuju Kabupaten Lumajang, pada Rabu (19/11) malam kemarin. Penutupan yang kita lakukan karena status Gunung Semeru masuk pada Level IV yang juga disusul luncuran awan panas. Pihaknya melakukan penutupan untuk mengantisipasi keselamatan warga. Mengingat, jalur Ampelgading-Lumajang berada dekat dengan kawasan terdampak luncuran material abu vulkanik Gunung Bromo.
“Pihaknya, menutup penuh jalur itu, hanya untuk sementara waktu, sehingga pihaknya mengarahkan kepada pengendara bermotor jika ke Lumajang untuk sementara melewati Malang-Pasuruan-Probolinggo, Namun, kini penutupan jalur tersebut sudah dibuka kembali,” pungkas Bambang. (cyn.hel)


