Kota Batu,Bhirawa.
Masa libur panjang Isra Miraj dan Imlek membawa berkah bagi Kota Batu, ribuan wisatawan datang berlibur di kota ini. Namun di sisi lain, tepat di hari libur itu ada 4 kejadian tanah longsor akibat hujan turun cukup tinggi.
Sebagai tindakan antisipatif, Pemkot Batu melalui DPUPR melakukan pemaprasan dan pemotongan pohon rawan tumbang. Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, hujan deras dengan intensitas tinggi sering mengguyur Kota Batu sejak Senin (27/1) sore.
Hal ini menyebabkan musibah alam tanah longsor di empat lokasi berbeda. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun musibah ini menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.
“Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan tanah jenuh yang berujung pada longsor di wilayah Kecamatan Bumiaji. Kami sudah melakukan kaji cepat dan penanganan. Alat berat juga dikerahkan ke TKP,” ujar Agung Sedayu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Selasa (28/1).
Ia menjelaskan musibah tanah longsor pertama terjadi di Jl Raya Pura Giri Arjuno, Desa Tulungrejo, Kecamatan pada Selasa (28/1) pukul 15.00 WIB. Material longsoran tanah menutup total akses jalan menuju Pura Giri Arjuno. Dalam kejadian ini plengsengan non-teknis sepanjang 25 meter, tinggi 8 meter, dan lebar 6 meter ambrol akibat adanya tanah jenuh.
Pada waktu yang sama, plengsengan non-teknis di Jl Kapling II Gang 1, Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas dengan panjang 15 meter dengan tinggi 10 meter juga mengalami ambrol. Akibatnya, rumah seorang warga atas nama Mujito menjadi terdampak dan kini juga rawan ambrol.
Longsor ketiga terjadi di Jl Raya Sumberbrantas Gang Mawar, Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas. Di titik ini plengsengan sepanjang 7 meter dan tinggi 5 meter ambrol dan membuat rumah milik Juwanto kini terancam longsor.
Tak hanya di Desa Sumberbrantas, pada hari yang sama musibah tanah longsor juga terjadi Dusun Buludendeng, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Di desa ini losngsor terjadi di plengsengan teknis sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter hingga menyebabkan pipa pembuangan terputus dan akses jalan terganggu.
Agung Sedayu mengatakan upaya pembersihan material longsor telah dilakukan, dan alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat penanganan. Selain itu BPBD juga memberikan bantuan berupa terpal dan logistik untuk penanganan darurat serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk perbaikan plengsengan.
“Kita juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat melintasi daerah rawan longsor, terutama di musim hujan seperti saat ini. BPBD Kota Batu terus memantau kawasan rawan bencana dan memastikan penanganan berjalan cepat,” tambah Agung.
Tingginya intensitas hujan ini tak hanya mengancam masyarakat yang berada di area tanah yang rawan longsor. Kekhawatiran juga muncul pada warga yang tinggal di dekat pohon rawan tumbang.
Seperti warga di Jl Ahmad Yani RT 02 RW 08, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan/ Kota Batu. Mereka resah dengan adanya pohon keropos di pinggir jalan. Merekapun melaporkannya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu.
Keluhan warga ini direspon cepat DPUPR. Selasa (28/1), DPUR langsung melakukan penabangan pohon yang dikeluhkan warga tersebut. Apalagi pohon yang keropos ini memiliki dimensi besar, dengan diameter mencapai 1,2 meter dan tinggi sekitar 20 meter.
“Dari pantauan, pohon itu tampak keropos di bagian bawah atau akar untuk itu kita langsung melakukan penebangan untuk menghindari kejadian yang tidak kita inginkan,” ujar Alfi Nurhidayat, Kepala DPUPR Kota Batu.
Diungkapkan salah satu warga sekitar, Wawa, 56 tahun mengaku khawatir bila pohon tumbang sewaktu-waktu. Apalagi kondisi akar yang keropos dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya, terutama di musim hujan saat ini.
Wawa menyampaikan rasa lega setelah DPUPR menebang pohon keropos tersebut. Iapun menyampaikan apresiasi atas respons cepat DPUPR. “Terima kasih kepada DPUPR yang bergerak cepat menerima pengaduan dan langsung melakukan penebangan,” ungkap Wawa.[nas.kt]