27 C
Sidoarjo
Friday, December 19, 2025
spot_img

Embong Brantas Ambrol, Wali Kota Malang Langsung Lakukan Sidak

Kota Malang, Bhirawa
Meski masih berduka atas meninggalnya sang istri, Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, pada Senin (24/11) kemarin, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi ambrolnya trotoar Jembatan Embong Brantas di Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing.

Sidak diikuti Kepala DPUPRPKP, Dandung Dzulharnanto dan Kepala BPBD, Prayitno, ini dilakukan untuk memetakan solusi permanen, setelah longsoran material menimpa 22 rumah warga di bantaran Sungai Brantas pada Minggu malam.

Ambrolnya trotoar terjadi sekitar pukul 23.00 WIB setelah wilayah Kota Malang diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam. Sekitar 15 meter kubik material trotoar dan plengsengan runtuh. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, insiden ini merusak atap dan dinding 22 rumah warga yang berada di bawah struktur jembatan.

Wali Kota Wahyu, yang tiba di lokasi pukul 10.00 WIB, tampak serius mengamati bagian struktur yang runtuh. Secara spesifik Wahyu menyoroti bahwa kerusakan ini bukan hanya akibat hujan semata, melainkan adanya masalah fundamental pada tata kelola air dan struktur penahan.

””Kami lihat langsung. Masalah utamanya adalah tidak adanya plengsengan atau penahan yang memadai di bawah trotoar. Ditambah lagi, air hujan tidak memiliki saluran buangan yang representatif, sehingga merembes ke tanah dan menggerus pondasi secara perlahan,” terang Wali Kota yang kerap disapa Pak Bois itu.

Berita Terkait :  Kondisi Sungai Avur di Perbatasan Surabaya-Sidoarjo Mengkhawatirkan

Mengingat Jembatan Embong Brantas merupakan jalan nasional, Wali Kota segera menginstruksikan DPUPRPKP untuk meningkatkan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII dan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN).

BBPJN diminta segera memprioritaskan pembangunan bak kontrol atau gutter drainase di sepanjang trotoar yang ambrol. Tujuannya adalah memastikan air hujan langsung dialirkan ke Sungai Brantas dan tidak lagi merembes ke struktur bawah. Perbaikan harus mencakup perkuatan plengsengan dengan standar teknis yang mampu menahan tekanan rembesan air dan getaran lalu lintas jangka panjang.

BPBD diinstruksikan untuk mendirikan posko siaga dan memastikan bantuan material dan logistik darurat terus tersalurkan kepada warga terdampak selama masa pemulihan dan perbaikan.

Sementara perbaikan darurat berlangsung, Satlantas Polresta Malang Kota telah membatasi akses kendaraan berat untuk melintas di jembatan guna meminimalisir tekanan struktural.

Pemkot berharap, BBPJN dapat bergerak cepat. Target penyelesaian perbaikan permanen, khususnya pembangunan sistem drainase dan perkuatan struktur, didorong untuk selesai sebelum tutup tahun 2025 demi keamanan dan kenyamanan publik serta warga di bantaran sungai. [mut.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru