Surabaya, Bhirawa
Upaya mendukung penuh program pemerintah, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bagikan sarapan gratis bagi mahasiswa yang mengikuti ujian akhir semester (UAS). Sarapan gratis ini didistribusikan kepada masing-masing fakultas pda Kamis (2/1/2025). Sesuai rencana, sarapan gratis disediakan sekitar 2.000 porsi setiap hari selama sepekan ke depan atau sampai 10 Januari.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri mengatakan, program sarapan bergizi gratis yang dimulai hari ini merupakan bagian dari masa uji coba guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
“Kami memang merencanakan agar uji cobanya pada UAS. Ini momentum yang tepat, karena UAS itu ibarat puncak dari perkuliahan satu semester, jadi butuh asupan agar bisa konsentrasi. Harapannya ketika mereka mendapatkan asupan yang baik, hasilnya pun bisa maksimal,” ujarnya.
Guru besar dan pakar pengembangan kurikulum Unesa itu menambahkan paket sarapan bergizi hanya disiapkan pada sesi pagi atau untuk mahasiswa yang menjalankan ujian sesi pertama secara luring di kampus.
Paket sarapan tersebut disiapkan di masing-masing fakultas atau prodi baik di Unesa Kampus 1 Ketintang maupun di Kampus 2 Lidah Wetan. Setiap hari, paket sarapan hadir dengan menu yang berbeda-beda yang tentunya dengan takaran gizi yang seimbang.
Seperti hari ini misalnya, menu sarapan terdiri dari nasi putih, ayam serundeng, tempe orek, lalapan timun dan kemangi, dan tentu saja ada sambal bawang dan susu kotak. Sementara menu besoknya yaitu nasi putih, ayam bumbu kare, tumisan buncis dan wortel, tempe goreng, sambal dan susu kotak.
Guna mensukseskan program sarapan bergizi, Unesa membentuk tiga tim yaitu ada tim produksi, distribusi, dan pengawasan-evaluasi. Produksi dilakukan Boganesa dari Fakultas Teknik (FT), dan Kanvanesa dari Fakultas Vokasi (FV).
Sementara untuk distribusi yaitu dilakukan tim yang ditunjuk masing-masing fakultas. Kemudian untuk pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh tim dari Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa.
“Dari hasil evaluasi nanti bisa jadi masukan untuk pemerintah untuk implementasi program MBG di perguruan tinggi. Bisa jadi itu nanti terkait menunya, pola program, dan lain sebagainya tergantung hasilnya nanti,” ucapnya.
Terkait kelanjutan program sarapan bergizi ini ke depan, Unesa akan melihat perkembangan dan hasil evaluasi dan monitoring pada masa uji coba ini terlebih dahulu. “Kami akan melaksanakan ini sampai tanggal yang sudah ditentukan, untuk kelanjutannya kami akan melihat dulu bagaimana hasil evaluasi dan responsnya,” tukasnya.
Program ini disambut baik mahasiswa, salah satunya Kharisma Dwi Cahyani, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Menurutnya, program ini sangat membantu mahasiswa yang belum sarapan dari rumah atau kos, lebih menghemat pengeluaran juga.
Terlebih di tengah-tengah masa UAS, program ini dirasa memberikan dampak yang positif untuknya, karena tidak perlu memikirkan sarapan di tengah persiapan atau kesibukan ujian.
“Makanannya enak, dan alhamdulillah ada tambahan susu juga. Kalau misalnya lanjut direalisasikan ke depannya akan sangat membantu mahasiswa,” ungkap mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris itu. [ina]