Di era digital yang semakin berkembang pesat, peran pemerintah dalam mewujudkan masyarakat cerdas dan melek digital menjadi sangat krusial. Teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara berkomunikasi hingga bertransaksi, sehingga masyarakat dituntut untuk memiliki keterampilan digital yang memadai. Dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan, edukasi, dan infrastruktur digital sangat dibutuhkan agar setiap individu dapat beradaptasi dengan perubahan secara efektif. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, guna menciptakan ekosistem digital yang inklusif, aman, dan produktif bagi semua lapisan masyarakat tentu sangat penting terhadirkan.
Memang seiring dengan mengguritanya pengguna internet saat ini, pemerintah perlu terus focus memberikan edukasi dalam berliterasi digital agar tercipta masyarakat yang cerdas, aman, dan produktif di era digital. Terlebih, Kominfo mencanangkan gerakan literasi digital ini menyentuh 12,4 juta rakyat Indonesia di 34 provinsi dan 514 kabupaten/ kota. Ditambah, data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI), pada 2014 jumlah pengguna internet ada di angka 88,1 juta orang. Hitung maju sepuluh tahun kemudian, penggunanya melesat jadi 221 juta orang. Ini artinya, 79,5% orang Indonesia sudah hidup di dunia baru, yakni dunia digital.
Namun segalanya pasti punya dua sisi berbeda. Begitu pula dalam dunia digital. Sebagai jagat yang terhitung baru, banyak pengguna yang bergerak dalam gagap. Kebingungan mana benar, mana yang salah. Mana berita fakta, mana rekaan. Alhasil, pengguna internet sering kali terpapar konten yang tidak edukatif. Untuk itu, hadirnya kebijakan literasi digital guna mendukung peningkatan keterampilan digital masyarakat meski terus diperhatikan pemerintah.
Merunut berbagai kebijakan literasi digital, sejatinya hasilnya lumayan menggembirakan. Dari data Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024, skornya ada di angka 43,34, naik 0,16 poin dari tahun sebelumnya. Angka ini penting sebagai tolok ukur kesenjangan digital di Indonesia. Mengembangkan masyarakat digital di Indonesia bukan hal yang mudah, ada banyak tantangan dalam pengerjaannya. Namun, kerja berkesinambungan melalui kolaborasi dari berbagai pihak, akan memudahkan Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia digital di masa depan.
Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang