27 C
Sidoarjo
Tuesday, March 18, 2025
spot_img

Dukung MBG, PT JGU Gandeng KMP Produksi Beras Fortifikasi

Surabaya, Bhirawa
Dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mengalir. Di Jatim, program ini juga selaras dengan visi Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang menargetkan Jatim sebagai lumbung pangan dan pusat hilirisasi pertanian.

Sebagai dukungan kongkret, PT Jatim Grha Utama (JGU) membuat inovasi dengan mengeluarkan beras fortifikasi. Inovasi pangan ini diharapkan dapat meningkatkan kandungan gizi konsumsi anak-anak sekolah.

Dengan menggandeng Koperasi Produsen Multi Pihak (KMP) yang beranggotakan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), PT JGU memastikan bahwa produksi beras fortifikasi tidak hanya mendukung pemenuhan gizi nasional tetapi juga memberikan nilai tambah bagi hasil panen petani, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memperkuat rantai pasok pangan yang lebih efisien.

ā€œBeras fortifikasi bukan sekadar solusi peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani. Dengan melibatkan petani melalui KMP, kita menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan,ā€ ujar Mirza Muttaqien, SH, Direktur PT JGU.

Saat ini, KMP di Madiun dan Jombang telah memproduksi Beras Premium dan tengah bersiap untuk memulai produksi Beras Fortifikasi. Ke depan, model produksi ini akan diperluas ke berbagai sentra produksi beras lainnya di Jawa Timur, memperkuat peran daerah sebagai pusat industri pangan bernilai tambah.

Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan daya tahan tubuh anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dengan melibatkan petani dan industri pangan lokal dalam rantai pasoknya.

Berita Terkait :  Peringati Hari Pangan Sedunia, Pemkot Mojokerto Perkuat Ketahanan Pangan Berbasis Produk Halal

Manfaat Program Makan Bergizi Gratis Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh anak sekolah, Meningkatkan fokus dan prestasi akademik siswa, Menjamin kesejahteraan petani dengan kepastian pasar hasil panennya dan Mendorong pertumbuhan industri pangan berbasis produk lokal

ā€œSalah satu komponen utama dalam program ini adalah beras fortifikasi, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah melalui tambahan nutrisi penting,ā€ tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi pertanian, beras fortifikasi diproduksi melalui pencampuran Kernel Beras Fortifikan (Fortified Rice Kernel/FRK) ke dalam beras lokal. Proses ini mengikuti standar Standar Nasional Indonesia (SNI) 9314:2024 serta rekomendasi World Food Programme (WFP), dan Kernel Beras Fortifikan yang digunakan telah memperoleh izin edar dari BPOM RI untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

ā€œTahapan Produksi dan Distribusi Beras Fortifikasi dimulai dari proses Pengolahan. Dimana Beras lokal diperkaya dengan Kernel Beras Fortifikan (FRK) yang mengandung zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, dan zinc. Teknologi pencampuran modern memastikan nutrisi tersebar merata dalam setiap butir beras,ā€ ujarnya.

Untuk Distribusi PT JGU bekerja sama dengan BUMD Kabupaten/Kota dan Koperasi-Koperasi Desa untuk menyalurkan beras fortifikasi ke sekolah-sekolah di Jawa Timur. Sistem distribusi yang lebih efisien memastikan harga tetap terjangkau bagi pemerintah dan masyarakat.

ā€œUntuk Pemasaran Selain untuk Program Makan Bergizi Gratis, beras fortifikasi juga tersedia untuk masyarakat sebagai alternatif beras sehat dengan harga ekonomis,ā€ ujarnya.

Berita Terkait :  Peringati Harpelnas, BPJS Ketenagakerjaan Beri Pelayanan Istimewa Pelanggan

ā€œDengan tambahan biaya sekitar 100-150 rupiah per 100 gram, masyarakat bisa mendapatkan beras bernutrisi tinggi tanpa membebani anggaran rumah tangga,ā€ imbuhnya.

Sebagai informasi, Kandungan Gizi Beras Fortifikasi dan Manfaatnya bagi Anak Sekolah. Beras fortifikasi yang diproduksi oleh PT JGU dan KMP mengacu pada standar SNI 9314:2024 dan WFP, serta mengandung zat gizi esensial berikut:

Zat Besi (3.500 ā€“ 5.250 mg/kg) ā€“ Mencegah anemia dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Asam Folat (250 ā€“ 375 mg/kg) ā€“ Mendukung perkembangan otak dan kesehatan saraf.
Vitamin A (195 ā€“ 300 mg/kg) ā€“ Menjaga kesehatan mata dan memperkuat sistem imun.
Vitamin B1 (250 mg/kg) ā€“ Membantu metabolisme energi dan fungsi saraf.
Vitamin B3 (9.100 ā€“ 13.650 mg/kg) ā€“ Mendukung fungsi otak dan sistem pencernaan.
Vitamin B6 (780 ā€“ 1.170 mg/kg) ā€“ Berperan dalam produksi hemoglobin dan kesehatan otak.
Vitamin B12 (1,0 ā€“ 1,5 mg/kg) ā€“ Penting untuk pembentukan sel darah merah.
Zinc (3.000 ā€“ 4.500 mg/kg) ā€“ Meningkatkan daya tahan tubuh agar anak tidak mudah sakit.

Sebagai provinsi dengan surplus produksi beras terbesar di Indonesia, Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi beras fortifikasi bagi kebutuhan nasional. Dengan strategi hilirisasi yang tepat, Jawa Timur dapat mengoptimalkan hasil panen petani sekaligus meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Berita Terkait :  PEPC, IDFoS dan Perhutani Lakukan Konservasi Kawasan Hutan di Bojonegoro.

Melalui pendekatan ini, dampak ekonomi yang dihasilkan mencakup Efisiensi biaya distribusi ā€“ Produksi yang dilakukan di dekat sentra pertanian mengurangi ongkos logistik. Peningkatan kesejahteraan petani ā€“ Petani memperoleh harga lebih stabil dan kepastian pasar. Dukungan terhadap industrialisasi pertanian ā€“ Petani dan koperasi dapat berperan lebih aktif dalam rantai nilai pangan.

ā€œDengan sistem distribusi yang lebih efisien, kita tidak hanya menekan biaya logistik, tetapi juga memastikan petani semakin sejahtera dan anak-anak mendapatkan beras berkualitas,ā€ tambah Mirza.

*Jawa Timur Siap Jadi Model Nasional dalam Program Makan Bergizi Gratis*

Melalui sinergi antara pemerintah, BUMD, koperasi, dan petani, Jawa Timur siap menjadi contoh nasional dalam penerapan Program Makan Bergizi Gratis berbasis hilirisasi pertanian.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa pemberian makanan bergizi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan nasional, peningkatan kesejahteraan petani, serta pembangunan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas.

ā€œDengan pendekatan hilirisasi pertanian, kita tidak hanya memastikan gizi anak-anak terpenuhi, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat bagi petani dan pelaku usaha lokal,ā€ pungkas Mirza Muttaqien.[tam]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru