25 C
Sidoarjo
Saturday, March 15, 2025
spot_img

Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025, Menteri PU Tinjau Perbaikan Jalan Nasional di Jawa Timur

Menteri PU, Dody Hanggodo meninjau sejumlah ruas jalan nasional di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (15/3/2025).

Jakarta. Bhirawa.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau sejumlah ruas jalan nasional di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (15/3/2025) sebagai bagian dari persiapan menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Selain jalan tol, ia juga mengecek kondisi infrastruktur di jalur utama. Jombang-Mojokerto-Surabaya, termasuk Jalan Mastrip di Jombang, yang menjadi salah satu titik perbaikan prioritas.

Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali saat ini tengah melakukan pekerjaan rehabilitasi minor di Jalan Mastrip Jombang sepanjang 1,7 km dari total panjang 2 km. Selain untuk memastikan jalan tetap dalam kondisi fungsional, perbaikan ini juga dilakukan guna mendukung kesiapan jalur mudik Lebaran 2025 agar aman dan nyaman bagi pengguna jalan.

Dalam tinjauannya, Menteri Dody menekankan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh menghambat kinerja preservasi jalan nasional.

“Lakukan pekerjaan dengan hemat tetapi tetap jaga mutu pelaksanaan. Cari inovasi-inovasi skema pembiayaan untuk membantu menjaga kemantapan jalan nasional, misalnya melalui CSR (Corporate Social Responsibility),” ujar Menteri Dody.

Berdasarkan data BBPJN Jawa Timur-Bali per 14 Maret 2025, perbaikan jalan berlubang di ruas jalan nasional Jawa Timur telah dilakukan sejak 1 Januari 2025 dan telah mencapai 11.775 titik dari total 11.868 titik yang diidentifikasi. Sisa 93 titik lainnya masih dalam proses perbaikan dan ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran.

Berita Terkait :  Pemkot Batu Fasilitasi Perizinan Terintegrasi Optimalkan Investasi

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa, menjelaskan bahwa dalam proses perbaikan, pihaknya menggunakan material tambalan cepat mantap (TCM) serta bongkaran aspal dengan metode Cold Milling Machine (CMM) dan hotmix. Selain itu, beberapa perbaikan juga mendapatkan dukungan dari program CSR sebagai langkah percepatan di tengah keterbatasan anggaran.

“Melalui berbagai upaya percepatan perbaikan jalan yang dilakukan BBPJN Jawa Timur-Bali ini, diharapkan jalur-jalur nasional di Jawa Timur siap digunakan secara optimal saat arus mudik Lebaran 2025,” kata Gunadi.

BBPJN Jawa Timur-Bali juga melaporkan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan perusahaan swasta dalam pekerjaan preservasi ini. Beberapa di antaranya adalah Dinas PUTR Kabupaten Gresik, PT Petrokimia Gresik, dan PT Punakawan, yang menyumbangkan material Cold Paving Hot Mix (CPHM) sebanyak 10 ton.

Secara keseluruhan, panjang jalan nasional Lintas Utara di Jawa Timur mencapai 227,52 km, sementara jalan nasional Lintas Tengah membentang sepanjang 97,04 km. Dengan upaya perbaikan yang terus dilakukan, diharapkan jalur mudik di Jawa Timur siap melayani masyarakat dengan kondisi yang lebih baik dan aman.

Tinjau Tol Fungsional Ruas Kraksaan – Paiton

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga meninjau kesiapan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Kraksaan-Paiton yang direncanakan akan dibuka secara fungsional guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hingga 9 Maret 2025, progres konstruksi ruas tol sepanjang 11,2 km ini telah mencapai 80,36%, dan ditargetkan siap digunakan secara terbatas selama periode Lebaran.

Berita Terkait :  Jumlah Wisman ke Jatim Alami Peningkatan 69,66 Persen

Menteri Dody mengatakan bahwa pembukaan tol fungsional Kraksaan-Paiton bertujuan untuk memperlancar lalu lintas di ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi serta mengurangi kepadatan di jalan nasional. Selain itu, kehadiran tol ini diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh bagi para pemudik yang melakukan perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi atau sebaliknya.

“Keberadaan tol fungsional ini sangat penting untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik, terutama di wilayah yang kerap mengalami kepadatan. Dengan adanya ruas tol ini, diharapkan distribusi kendaraan bisa lebih merata, mengurangi kemacetan di jalur utama, dan memberikan pengalaman mudik yang lebih nyaman bagi masyarakat,” ujar Menteri Dody.

Lebih lanjut, Menteri Dody menjelaskan bahwa untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional, tol fungsional ini akan diberlakukan satu arah dengan cakupan yang lebih luas.

“Untuk mengurangi kepadatan jalan nasional, kita akan fungsionalkan tol hanya satu arah, yakni dari arah Gending sampai Paiton, sekitar 23 km. Harapan kami, beban lalu lintas di jalan nasional bisa sedikit berkurang, kecelakaan juga bisa diminimalkan. Karena ini masih bersifat fungsional, operasionalnya hanya di siang hari, kemungkinan sampai pukul 16.00 atau maksimum 17.00. Itu pun akan terus dikoordinasikan dengan Korlantas,” jelas Menteri Dody.

Pengoperasian tol fungsional Kraksaan-Paiton akan menerapkan sistem one way atau satu arah yang disesuaikan dengan jadwal puncak arus mudik dan arus balik. Saat arus mudik, tol akan beroperasi satu arah di Jalur A, mengakomodasi pemudik dari Surabaya menuju Banyuwangi dengan akses keluar di Gerbang Tol Paiton. Sedangkan pada arus balik, sistem satu arah akan diterapkan di Jalur B, yang diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Situbondo atau Banyuwangi menuju Surabaya.

Berita Terkait :  Di Tulungagung Akibatkan Jalan Longsor dan Jembatan Patah

Tol fungsional ini dapat digunakan tanpa biaya alias gratis selama periode mudik Lebaran. Masyarakat yang melintasi ruas tol ini tidak akan dikenakan tarif saat masuk atau keluar dari gerbang tol.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,40 km merupakan ruas terakhir yang akan menyempurnakan jaringan Jalan Tol Trans Jawa, menghubungkan wilayah barat hingga timur Pulau Jawa. Sebelumnya, jaringan tol Trans Jawa telah tersambung dari Banten, Jawa Barat, hingga Probolinggo Timur, Jawa Timur

“Dengan segera selesainya ruas Kraksaan-Paiton, kita berharap konektivitas antardaerah semakin baik, memperlancar distribusi orang, barang, dan jasa, serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah timur Pulau Jawa,” tambah Menteri Dody.

Selain mempersiapkan ruas tol fungsional, Kementerian PU juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung. Rambu lalu lintas, penerangan jalan, dan fasilitas lainnya akan dipastikan dalam kondisi optimal agar pemudik dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman. (Ira,bed,fir.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru