25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dubes Uni Eropa Tinjau Proyek Beras Rendah Karbon di Kabupaten Madiun

Pemkab Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun, H Hari Wuryanto mendampingi Delegasi Uni Eropa dan para duta besar dari negara-negara anggota Uni Eropa dalam kunjungan lapangan ke Desa Klumutan, Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, Selasa (1/7). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project, sebuah proyek yang didanai Uni Eropa untuk mendukung produksi beras rendah emisi karbon.

Dalam kunjungan ini, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE. Denis Chaibi, bersama Bupati Madiun dan para delegasi, meninjau langsung implementasi proyek termasuk penggunaan mesin penggiling padi berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini menggantikan mesin berbahan bakar diesel dan berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 13,8% pada tahap penggilingan.

”Proyek ini membuktikan bahwa keberlanjutan dan pengembangan desa bisa berjalan berdampingan. Kami terinspirasi melihat bagaimana inovasi ini telah meningkatkan kualitas beras dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Duta Besar Denis Chaibi.

Menariknya, duta besar dari negara-negara Uni Eropa ini langsung menuju ke area persawahan yang semi organic, karena sebagian menggunakan pupuk kompos dengan pemberantasan hama menggunakan alat tradisional. Selain itu, mereka juga berdialog langsung dengan para petani.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi mengaku senang atas sambutan dari Pemkab. Madiun dan para petani. Selama ini dirinya bersama duta besar yang lain kerja hanya duduk dibelakang meja, namun kali ini benar-benar bisa melihat langsung ke sawah dan berdialog dengan petani.

Berita Terkait :  Warga Dhuafa di Kecamatan Krian dapat Bantuan Sembako dari PWRI Sidoarjo

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia ini juga meninjau proses penggilingan padi UD. Sri Langgeng milik Gunawan yang sudah mengalihkan sumber energinya dari Diesel ke energi listrik. Pengalihan teknologi ini wujud nyata mengurangi gas karbon karena penggilingan padi memakai listrik tidak mengeluarkan asap polusi. Bahkan menurut Gunawan, penggilingan padi menggunakan energi listrik jauh lebih murah, hingga 200%.

Bupati Hari Wuryanto menyambut baik kolaborasi internasional ini dan berharap adopsi teknologi pertanian rendah emisi dapat memperkuat kapasitas lokal serta membuka akses ke pasar global. ”Ini momentum penting bagi para petani untuk mengenal praktik produksi yang lebih hijau,” tegasnya.

Desa Klumutan merupakan salah satu dari 150 lokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi penerima manfaat dari proyek ini. Program ini dijalankan oleh Preferred by Nature, bekerja sama dengan PERPADI (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia) serta Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).

Sementara itu, Ketua PERPADI, Sutarto dalam sambutannya menyatakan, Kabupaten Madiun merupakan salah satu kabupaten andalan nasional di bidang produksi beras. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang telah diberikan oleh Duta Besar dari Uni Eropa melalui diskusi, diharapkan dapat mempengaruhi pelaksanaan budidaya pertanian yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak dari karbon.

”Tadi telah kami tunjukkan praktik-praktik di lapangan yang dilakukan oleh petani, mulai dari cara bertanam, menghemat air, mengendalikan hama dan penyakit, dan masih banyak lagi,” ungkap Sutarto. [dar.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru