Kota Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berupaya untuk mempercepat sistem penyerapan air permukaan jalan di ruas Jl Bromo- Jl Semeru. Hal ini penting dilakukan agar di kawasan ini bisa bebas banjir ketika turun hujan intensitas tinggi.
Untuk itu Pemkot Batu melalui DPUPR menambah drainase baru yang menjadi saluran keempat agar sistem pembuangan air hujan bisa lebih cepat.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan bahwa pihaknya akan membuat crossing jalan untuk pemasangan saluran drainase di kawasan Kelurahan Sisir, tepatnya di ruas jalan Bromo- Semeru.
Melalui saluran baru ini maka air hujan di permukaan ruas jalan ini akan diserap dan bisa langsung dibuang ke Sungai Brantas yang ada di sana.
“Selama ini di ruas jalan ini sudah terdapat tiga saluran drainase. Dan sekarang akan kita tambah satu lagi saluran baru agar pembuangan air permukaan di atas jalan bisa lebih cepat dan tuntas,” ujar Alfi, Rabu (16/10).
Dengan pembuatan saluran baru dengan crossing di Jl Semeru ini maka air hujan yang ada di permukaan jalan akan bisa by pass atau dibuang langsung ke sungai Brantas. Dengan langkah ini maka ketika turun hujan intensitas tinggi di kawasan ini tidak akan menimbulkan banjir.
Adapun untuk membuat crossing jalan ini, DPUPR melakukan kerja cepat dengan menutup total ruas jalan Semeru pada Selasa (15/10) malam.
Setelah ditutup total, para pekerja langsung melakukan pengerukan crossing jalan di saluran yang ada di sisi barat SMPN 2 Kota Batu.
Setelah dikeruk, dibuatkan alas untuk pemasangan block culvert ujuran 1×1 meter. Kemudian dilakukan penguncian untuk diuruk dan dibuat lapisan jalan di atasnya.
“Selasa (15/10) pukul 19.30 dilakukan penutupan jalan secara total, dan Rabu (16/10) pagi pukul 05.00 sudah dibuka lagi dan ruas jalan Bromo- Semeru sudah bisa digunakan lagi,” jelas Alfi.
Diketahui, selama penutupan jalan di Jl Bromo- Jl Semeru, kordinasi dilakukan DPUPR dan Satlantas Polres Batu dengan menyiapkan pengalihan arus dan rekayasa lalu-lintas. Pengalihan arus dari arah utara menuju pusat kota akan dijadikan dua arus.
Di jalur tersebut dipasang pembatas jalan agar pengguna jalan mengetahui jalur tersebut digunakan dua arah sampai ke alun-alun Kota Batu. Dan selama pemberlakuan rekayasa ini ada petugas baik dari Satlantas maupun Dishub yang ditempatkan di lokasi untuj mengatur lalu lintas. [nas.dre]
