Kab Pasuruan, Bhirawa.
DPRD Kabupaten Pasuruan menyoroti pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di berbagai desa di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Sebab, penanganan sampahnya saat ini masih belum optimal. Disisi lain, volume sampah yang tinggi yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menunjukkan bahwa program pengelolaan sampah belum berjalan sesuai harapan.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Yusuf Daniyal menegaskan pengelolaan sampah di Kabupaten Pasuruan masih terlalu konvensional serta belum didukung oleh strategi yang matang. “Makanya, perlu rencana strategis yang lebih sistematis untuk mengurangi sampah di TPA. Saat ini, pengelolaan sampah kita masih konvensional, padahal TPS3R sudah banyak,” ujar Yusuf Danial, Senin (11/11).
Ia menekankan perlunya dukungan anggaran yang memadai. Tujuannnya, agar TPS3R yang telah dibangun dapat berfungsi optimal. “Pemerintah perlu memperhatikan penganggaran untuk pembinaan kelompok pengelola sampah. Dan jangan sampai bangunan TPS3R yang sudah ada tidak dimanfaatkan dengan baik,” imbuh Yusuf Danial.
Terpisah, Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Pasuruan, Taufikul Ghony, menungkapkan saat ini TPS3R di wilayah Kabupaten Pasuruan hanya terdapat di 80 desa, dari total 341 desa di Kabupaten Pasuruan.
Idealnya, jumlah sampah yang masuk ke TPA hanya 30 persen dari total sampah yang dihasilkan. “Kendalanya adalah terkait tenaga kerja, dengan hanya 100 tenaga fasilitator lapangan yang mendampingi desa-desa dalam membangun dan mengelola TPS3R. Termasuk pula, terbatasnya sumber daya,” jelas Taufikul Ghony. [hil.wwn]