33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

DPRD Jatim Kawal Penanganan Korban Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.

DPRD Jatim, Bhirawa
Tragedi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, yang menelan korban jiwa mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.

Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan keluarga besar Ponpes Al-Khoziny.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dengan duka cita mendalam, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan keluarga besar Pondok Pesantren Al-Khoziny. Semoga korban yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan korban yang sedang dirawat segera diberi kesembuhan,” ujar Deni, kemarin.

Deni menegaskan bahwa DPRD Jatim akan mengawal penanganan para korban, baik dari aspek medis, psikologis, maupun dukungan lain yang diperlukan. Ia meminta pemerintah bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan korban dan keluarganya terpenuhi.

Selain itu, Deni mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Timur untuk melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan pesantren, terutama yang dibangun atau diperluas dalam waktu singkat.

“Ini menjadi momentum bagi Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot untuk membersamai ponpes dalam pengecekan kualitas dan keamanan bangunan. Kita harus pastikan keselamatan santri dan masyarakat ditempatkan sebagai prioritas utama,” tegas Deni.

Menurutnya, pesantren memiliki peran vital dalam pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta memberikan pendampingan teknis, terutama bagi pesantren yang membangun secara mandiri.

Berita Terkait :  SIG Pasok 98.000 Ton Semen Pembangunan Tol Serang - Panimbang

“Pendampingan bisa dilakukan dengan mengirimkan ahli teknik sipil ke ponpes yang sedang membangun. Sementara ponpes yang mendapat dukungan dana pemerintah tentu sudah didampingi manajemen konstruksi bangunan,” jelas alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Deni menekankan bahwa kualitas dan keamanan bangunan pendidikan tidak hanya mendukung kegiatan belajar, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pendidikan.

“Sekali lagi, keselamatan santri dan masyarakat adalah prioritas utama. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang di masa depan,” pungkasnya. (adv.geh*).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru