Gresik, Bhirawa
Belum juga surut di berbagai wilayah terdampak banjir, akibat luapan kali lamong. Ribuan rumah warga di Kecamatan Menganti dan Cerme, terendam banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Lamong di Desa Boboh Kecamatan Menganti. Sepanjang 10 meter, menggenangi pemukiman serta infrastruktur. Dan DPRD ingatkan, untuk terkait membuat dapur umum lebih banyak.
Ketinggian air bervariasi, dari 80 cm hingga lebih dari 1 meter warga kesulitan beraktivitas. Akses jalan desa terputus, baik jalur utama yang menghubungkan Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo. Namun warga terdampak banjir menolak memgungsi, memilih bertahan sambil merawat dan menjaga perabotb serta harta bendanya di dalam rumah.
“Akibat tanggul jebol sehingga kena banjir, dan tidak menyangka air naik begitu cepat. Tengah malam kami terpaksa menyelamatkan barang-barang penting, dan mengungsi ke rumah saudara.”ujar Priyanto warga desa Boboh.
Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir mengatakan, prioritas untuk sekarang pada warga terdampak banjir adalah tempat aman kemudian dapur umum. Di bangun di tempatkan di beberapa titik, sehingga nanti penyebaran bisa lebih cepat dan warga tidak menunggu lama.
“Kemarin saya masih menemukan ada dapur umum satu titik, kemudian saya kordinasi dengan terkait untuk segera menambah. Karena laporan warga, distribusi makanan terlalu lama menunggu, sehingga membuat warga terdampak banjir resah.”ujarnya.
Dalam kondisi banjir, yang dipikir tempat dan kebutuhan makan. Dan prinsipnya, semakin mikro dapur umum banyak. Maka urusan makan warga akan tercukupi, sebab dari distribusi bantuan juga cepat tidak ngendon di satu tempat.
Ditambahkan Syahrul Munir, bahwa pembuatan dapur umum bisa dilakukan dari tingkat RW bahkan Rt. Dilihat dari jumlah penduduk, juga kecepatan dalam distribusi makanan. Selanjutnya obat-obatan yang di butuhkan, dan solusi tercepat pemerintah dalam mengatasi momok banjir tahunan akibat luapan kali lamong. [kim.ca]