Penyerahan pataka oleh Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin sebagai penanda pengukuhan DPP PNBN, Sabtu (31/8) di Aula Bhaskara Korem 084/BJ. (abednego/bhirawa).
Surabaya, Bhirawa.
Dewan Pimpinan Pusat Patriot Nusantara Bela Negara (DPP PNBN) resmi dikukuhkan oleh Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. Pengukuhan yang berlangsung di Aula Bhaskara Korem 084/BJ, Sabtu (31/8) ini merupakan upaya DPP PNBN dalam mengelorakan semangat bela negara.
Kegiatan diawali dengan pembacaan deklarasi bela negara yang diikuti para anggota dan tamu undangan. Dilanjutkan dengan pengukuhan belasan anggota DPP PNBN yang ditandani penyerahan pataka oleh Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin kepada Ketua Umum DPP PNBN, Ahmad Riwayat Mawardy.
Ketum DPP PNBN, Ahmad Riwayat Mawardy mengatakan, dengan pengukuhan ini pihaknya bersama para anggota akan mengabdi untuk negara. Utamanya kehadiran para jenderal purnawirawan ini sebagai sharing ilmu dan sebagai pengalaman dalam berjuang membela negara.
“Kewajiban setiap warga negara adalah bela negara. Dengan adanya pengukuhan ini, target saya sebenarnya bukan terkait kuantitas, tapi kualitas dalam bela negara,” kata Ahmad Riwayat Mawardy.
Dijelaskannya, bela negara tidak hanya sebatas membawa senjata untuk melawan musuh. Tetapi bisa diimpelemntasikan dengan banyak cara. Salah satunya dengan bangga menggunakan produk dalam negeri, dan tidak mendewa-dewakan produk maupun makanan asing.
“Pada prinsipnya, bela negara yang utama menurut saya adalah menjaga Pancasila sebagai dasar negara kita. Karena Pancasila sejak lahir sampai sekarang tidak henti-hentinya banyak yang mau merubah dan menggoyang,” tegasnya.
Sementara itu, Sekjen DPP PNBN, Nur Alim menambahkan, faktor penting karakter politik itu adalah menumbuhkan jiwa patriotisme dan rasionalisme dalam lintas sektor. Yaitu sektor ekonomi sosial dan budaya. Contoh kecil bela negara adalah berinteraksi dengan masyarakat dan saling gotong royong.
Kehadiran kami disini, yakni untuk memasyarakatkan bela negara kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Karena dewasa ini generasi muda kita tidak peduli dengan bangsanya dan negaranya. Hal itu karena mereka sudah disibukkan dengan sosial media maupun judi online atau yang lainnya.
“Bagaimana kita nantinya turut menumbuhkan rasa maupun jiwa kecintaan kepada tanah air. Intinya bela negara merupakan cinta kepada tanah air, serta mengerti tentang wawasan kebangsaan. Hal ini juga yang harus kita galakkan terhadap generasi muda saat sekarang,” pungkasnya. (bed.hel).