Surabaya, Bhirawa
Tim Dosen Prodi Ilmu Keolahragaan (Ikor) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Pelatihan Penanganan Cidera yang diikuti seluruh atlet Kabaddi yang tergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Tujuannya untuk memberikan pengetahuan ke para atlet cara menangani cidera saat berlatih maupun bertanding.
Pada kegiatan yang digelar di Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa, Jumat (26/7), pihak penyelenggara mengundang narasumber, salah satunya adalah Dr Joesoef Roepajadi yang selama ini dikenal sebagai ahli sport massage sekaligus dosen Unesa.
Dihadapan para peserta Joesoef memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana cara penanganan cidera hingga perawatan. Tidak hanya sekadar teori, ia juga mempraktekkan teknik pemijatan. Selain itu ia juga meminta ke para atlet yang mengalami cidera ringan untuk diterapi ditempat itu juga.
“Atlet kabaddi rentan cidera di area lutut dan angkle, karena olahraga ini mengandalkan kecepatan gerak. Harapan saya para atlet bisa melakukan tidakan jika ada temannya (atlet) yang mengalami cidera saat latihan dan tidak ada tenaga medis. Karena penanganan awal cidera itu sangat penting. Setelah ditangani baru dibawa ke tenaga medis,” kata Joesoef.
Joesoef juga mempraktekkan cara melakukan pendinginan atau mengkompres daerah cidera dengan es, kemudian cara membebat. Selain itu ia juga memberikan edukasi tentang penggunaan cream yang benar.
“Jadi untuk cream yang sifatnya panas boleh digunakan sebelum berlatiih atau bertanding, tapi jika mengalami kram atau cidera ringan bisa menggunakan cream yang sifatnya dingin,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama, Ketua Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Jatim, Istiowati mengaku sangat senang dengan kegiatan ini, sebab para atlet yang dipersiapkan untuk berlaga di PON XXI Aceh – Sumatra Utara itu bisa mengerti cara menangani cidera sekaligus perawatannya.
“Ilmunya sangat bermanfaat sekali, jadi anak-anak bisa menangani dan merawat cidera, sebab Kabaddi ini olah raga full body contact yang rentan cidera,” katanya.
Istiowati juga mengatakan, kalau selama ini pihak Unesa sudah banyak memberikan bantuan terutama fasilitas latihan untuk persiapan PON. ”Unesa sudah banyak membantu kami dengan menyediakan fasilitas latihan dan sekarang atlet kami diundang untuk mendapatakan pengetahuan cara penanganan cidera,” katanya. [wwn.fen]