Surabaya, Bhirawa
Dosen Desain Komunikasi Visual Petra Christian University (PCU) menangapi ramainya kampanye gerakkan secara aktif melalui media sosial dengan visual dan grafis yang unik dengan penggunaan warna hijau dan pink, kekuatan di balik makna warna serta bagaimana bekerja sebagai alat komunikasi yang ampuh.
Gelombang tuntutan dari berbagai elemen masyarakat itu dikenal sebagai “17+8 Tuntutan Rakyat” yang ramai beberapa minggu di media sosial menimbulkan gerakan dengan menujukan simbol warna sebagai penyampaian pesan. Selasa, (16/9).
Dosen DKV PCU, Asthararianty, S.Sn., M.Ds., menjelaskan warna bukan sekadar elemen estetika, tetapi bahasa universal yang mampu menyampaikan pesan, membangkitkan emosi, dan menyatukan berbagai kelompok masyarakat.
“Dalam Warna pink secara psikologis melambangkan kelembutan dan empati, secara kultural dapat merepresentasikan solidaritas, dan warna hijau secara psikologis mengasosiasikan kesegaran dan ketenangan, dan secara kultural menjadi simbol kehidupan, makna-makna tersebut dapat berubah seiring waktu dan latar belakang budaya yang berbeda,” jelasnya.
Lanjut Astha warna ialah suatu alat komunikasi non-verbal yang sangat efektif, dimana penggunaan warna yang konsisten dan berulang dapat memperkuat daya ingat audiens terhadap pesan atau fenomena yang diwakilinya. “Terkait penggunaannya dalam gerakan sosial, pemilihan warna tidak boleh asal-asalan harus mengetahui tujuan dan juga dasar teorinya,” ucapnya.
Astha menambahkan penggunaan simbol visual, terutama warna, jauh lebih efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas, karena visual memiliki kekuatan yang tidak terbatas, yang mampu membangun sebuah jembatan emosi kepada persepsi dan juga sebuah identitas.
“Simbol visual, khususnya warna, tidak sekadar pelengkap, melainkan strategi utama dalam menyampaikan pesan secara luas dan mendalam, sebab melalui visual serta pemilihan warna yang tepat, koneksi emosional dan identitas dapat terbangun, membuat pesan tidak hanya diterima tetapi juga dirasakan,” pungkas Astha. [ren.wwn]