Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, S.KM., M.Kes Bersama Ketua Panitia 1st SYMTYA drg. Retnowati Handayaningroem, M.M mengunjungi stand pameran produk kesehatan mata 1st SYMTYA di Ballroom Bumi Hotel Resort, Surabaya, Sabtu (24/5)
Surabaya, Bhirawa
Klinik Mata Tritya menyelenggarakan seminar besar pertama bertajuk “Manajemen Penyakit Mata di Fasilitas Kesehatan” yang didukung oleh Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Jawa Timur.
Seminar yang digelar di Ballroom Bumi Hotel Resort, Surabaya, Sabtu (24/5) dihadiri oleh 500 peserta, yang terdiri dari dokter spesialis mata, dokter umum, serta refraksionis optisien/optometri dari Surabaya dan kota-kota sekitarnya.
Direktur Utama Klinik Mata Tritya, dr. Armanto Sidohutomo, Sp.M, mengungkapkan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Tritya untuk terus berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan para tenaga medis.
“Salah satu misi Tritya adalah menjadi sarana Pendidikan, pelatihan dan penelitian bagi tenaga medis, paramedic dibidang kesehatan mata dalam segala bentuk dan cara. Harapan kami, acara ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi semua pihak, baik peserta, pembicara, penyelenggara, maupun para vendor dan sponsor,” terangnya.
dr. Armanto menambahkan rencana untuk menggelar seminar ini sudah ada sejak sebelum pandemi dan sempat tertunda cukup lama. Bahkan, pada saat itu, Tritya telah memberikan uang muka kepada salah satu hotel bintang lima di Surabaya.
“Insya Allah, ini harapan sekaligus doa kami. Karena itulah kami menamakan acara ini sebagai 1st SymTya, dengan harapan akan hadir SymTya 2 dan seterusnya di masa mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, seminar 1st SYMTYA 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Klinik Mata Tritya dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-732 Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengapresiasi langkah Klinik Mata Tritya dalam menambah wawasan terkait kesehatan mata bagi tenaga medis di wilayah tersebut.
“Ini Insya Allah seluruh tenaga medis puskesmas yang berjumlah 63 di Surabaya ikut semua, harapannya agar mereka bisa menularkan ilmunya ke rekan-rekannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina.
Menurutnya ilmu yang didapat dari seminar tersebut juga bisa diterapkan kepada masyarakat luas, sehingga bermanfaat bagi semuanya.
Selain tenaga medis yang meningkatkan kualitas ilmu, Nanik mengimbau masyarakat untuk bisa mencegah gejala-gejala gangguan mata dengan melakukan skrining.
“Gangguan kesehatan mata itu bisa dicegah, dengan melakukan skrining penyakit tidak menular, termasuk juga gangguan penglihatan,” tuturnya.
Sebelumnya, Tritya telah menyelenggarakan kegiatan skrining katarak pada 10 dan 17 Mei 2025 di dua lokasi, yaitu Rumah Gadang Gebu Minang, Jl. Gayungsari, Surabaya, dan Balai Kota Surabaya.
Rangkaian kegiatan ini akan ditutup dengan pelaksanaan bakti sosial operasi katarak gratis di Klinik Mata Tritya pada 29 Mei 2025, dengan kuota sebanyak 50 mata. Berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, seminar akan terbagi menjadi tiga sesi dengan menghadirkan 11 dokter spesialis mata yang ekspert dibidangnya sebagai pembicara.
Topik utama yang akan dibahas mencakup berbagai aspek dalam manajemen penyakit mata yang sering dijumpai di fasilitas layanan kesehatan.
Diharapkan, seminar ini dapat menjadi wadah pembelajaran dan pertukaran ilmu, sekaligus mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan mata di berbagai institusi kesehatan.
Selain seminar, kegiatan ini juga akan dimeriahkan oleh pameran dari perusahaan-perusahaan di bidang kesehatan mata serta berbagai doorprize menarik untuk peserta. [riq.hel]