Koordinator Tim Kerja Substansi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal Cipto Wibowo memimpin langsung konsultasi dengan pelaku usaha untuk menemukan persoalan terkait perizinan maupun hambatan penanaman modal.
Pemprov Jatim, Bhirawa.
Sinergi kuat dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bersama Komisi C DPRD Jatim dalam memasifkan layanan Klinik Investasi Keliling (KLIK) Pengendalian dan Pelaksanaan (Dalak). Layanan ini dibuka untuk memfasilitasi para pelaku usaha dalam memahami ketentuan penanaman modal.
Kepala DPMPTSP Jatim Dyah Wahyu Ermawati menegaskan, layanan KLIK Dalak merupakan layanan jemput bola bagi pelaku usaha sebagaiman yang menjadi Komitmen Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dengan optimalisasi layanan hingga ke daerah, Dyah berharap akan berdampak positif terhadap tumbuhnya kinerja investasi di Jatim.
Lebih lanjut Dyah menegaskan, investasi dan perizinan berusaha menjadi pondasi penting dalam membangun ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. “Investasi bukan hanya tentang penciptaan lapangan kerja atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membangun hubungan baik antara pemerintah dan sektor swasta. Sehingga iklim investasi akan terus terjaga secara berkelanjutan,” jelas Dyah.
Dampak positif dan terjaganya iklim investasi ialah pertumbuhan yang terus membaik. Dyah merinci, nilai investasi Jatim berdasarkan rilis Kementerian Investasi/BKPM pada tahun 2024 mencapai Rp 147,3 triliun. Sedangkan pada tahun 2025 hingga Triwulan III realisasi investasi telah mencapai Rp. 105,09 triliun. Rinciannya, PMA sebesar Rp 32,55 Triliun dan PMDN Rp 72,54 triliun.
Nilai realisasi investasi Jawa Timur ini ditopang oleh sektor-unggulan yang terus memperlihatkan performa yang kokoh. Kontribusi terbesar periode ini didominasi oleh sektor manufaktur seperti industri makanan (14,32%) dan Industri kimia dan farmasi (9,70%). Sementara itu, sektor-sektor pendukung utilitas dan jasa, seperti perumahan, kawasan Industri, dan perkantoran (11,66%), transportasi, gudang, dan telekomunikasi (9,49%), serta perdagangan dan reparasi (9,37%) juga berperan signifikan sebagai pilar pertumbuhan investasi di Jawa Timur.
Lebih lanjut Dyah menjelaskan, sebagai upaya mendukung percepatan dan peningkatan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jatim, DPMPTSP Provinsi Jawa Timur gencar melaksanakan inovasi KLIK. Inovasi merupakan upaya strategis pemprov dalam memberikan pemahaman terkait perizinan berusaha serta solusi debottlenecking terhadap berbagai kendala yang dihadapi pelaku usaha di daerah.
Koordinator Tim Kerja Substansi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal Cipto Wibowo bersama Ketua Komisi C DPRD Jatim Adam Rusydi saat menggelar KLIK Dalak bersama pelaku usaha.
“Klinik Investasi tidak hanya menjadi wadah konsultasi, tetapi juga instrumen nyata untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, transparan, dan efisien, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing Jawa Timur sebagai salah satu pusat investasi nasional,” tutur Dyah Erma.
Sementara itu, Koordinator Tim Kerja Substansi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal Cipto Wibowo menambahkan, KLIK Dalak digelar untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada pelaku usaha terkait dengan regulasi-regulasi teknis. Khususnya terkait turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang menyangkut kepatuhan pemenuhan persyaratan dasar perizinan berusaha.
Harapan lain ialah, lanjut Cipto, memberikan saran, arahan dan solusi terkait kendala dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
“Klinik ini juga menjadi media sosialisasi dan fasilitasi bagi pelaku usaha agar dapat melaksanakan perizinan berusaha melalui OSS dengan tepat,” jelas Cipto. (tam*).