28 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Diuji, Pembelian BBM Pertalite Pakai QR Code

Surabaya, Bhirawa
Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kini tengah diuji cobakan menggunakan QR Code dan skema tersebut sebelumnya juga telah sukses diterapkan untuk pembelian Solar Subsidi. Sementara itu, uji coba pembelian Pertalite memakai QR Code ini disebut telah mendapat respon positif dari masyarakat. Jumlah konsumen yang mendaftarkan di aplikasi Subsidi Tepat MyPertamina juga diharapkan terus meningkat.

Menyikapi hal ini, Pakar Ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya) Bambang Budiarto mengatakan, uji coba pembelian Pertalite dengan QR Code menjadi bukti bahwa variabel dalam makro ekonomi itu simultan. Menurutnya, indikator-indikator makro ekonomi tidak dapat dibaca hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Salah satunya keberadaan kewajiban penggunaan QR Code dalam pembelian BBM yang terus diperluas.

“Perkembangan teknologi termasuk dalam sistem pembayaran telah diupayakan sebagai salah satu media dalam memutus in-efisiensi. Jika semangatnya demikian, masyarakat tidak akan berpikir panjang untuk menjadi bagian dari agenda itu,” terangnya, Rabu (7/8).

Sayangnya, menurut Bambang, bahwa yang terjadi saat ini masyarakat belum sepenuhnya paham dengan target in-efisiensi ini. Justru yang muncul rasa curiga, was-was dan harap-harap cemas tiada akhir. “Beragam pemikiran dalam masyarakat muncul cemas dan was-was. Pertalite yakin tidak dihapus? Yakin semua R4 peminum pertalite tertib ber-QR Code? Beragam bayangan dan pemikiran dalam masyarakat terus berseliweran tanpa ada yang berani memberikan jawaban pasti, sampai diproklamirkanlah bahwa kewajiban ber-QR Code dalam masyarakat saat beli pertalite adalah sebagai bagian dalam upaya pemberian subsidi tepat sasaran,” jelasnya.

Berita Terkait :  Tiga Paslon Wali Kota Malang Tanggapi Parkir, Banjir hingga Transportasi Publik

Bambang menambahkan, subsidi dapat dipilah menjadi dua kelompok, yakni subsidi yang melekat pada orang, dan subsidi yang melekat pada barang. “Tentu saja subsidi dengan pola melekat pada orang adalah yang terbaik, hanya orang-orang yang memang sedang butuh dan membutuhkan adalah yang layak diberikan subsidi. Demikian ini tepat sasaran, tapi sebaliknya jika subsidi melekat pada barang, rentan menimbulkan bias dan salah sasaran,” paparnya.

Ia menilai, untuk meminimalisir salah sasaran dalam pemberian subsidi dengan memberdayakan QR Code nampaknya masih diperlukan ribuan pahlawan untuk dapat meyakinkan masyarakat.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img